Burdah adalah gubahan syair-syair madah(baca:pujian) yang menyejukkan hati, bagaikan mata hati yang tak pernah berhenti bersumber.Burdah sudah dicetak berulang-ulang dan entah cetakan keseratus berapa di Indonesia pada saat ini ,belum lagi di belahan bumi muslim lainnya .Begitu memasyarakat sehingga bisa dikatakan,burdah merupakan salah satu kitab syair yang terpopuler dipesantren seIndonesia.Di Aceh Burdah menjadi bacaan wajib setiap santri di seluruh pesantren ,yang dibacakan pada malam jum`at setelah pembacaan Dalail Al- khairaat,dan kebetulan Burdah dicetak dalam satu cetakan dengan Dalail khairat.Di pulau jawa sangking memasyarakatnya Burdah,ada majlis yang dinamai dengan Majlis Burdah.
Sebagian orang memang ada yang mengatakan bahwa sesungguhnya Nabi itu tidak boleh disanjung-sanjung ,dipuji,itu kultus individu namanya.memang benar sangking tawadhunya (rendah hati) sudah tentu beliau menolak untuk di kultus individukan ummatnya.Tapi perlu kita ingat ,kita tak pernah menganjungnya sampai-sampai menyamakan kedudukannya dengan tuhan sebagaimana dilakukan oleh kaum yahudi dan nasrani .Hal ini juga jelad tergambar dari satu bait burdah
Tinggalkan tuduhan orang nasrani
Tuduhan yang dilontarkan kepada Nabi mereka
Tetapakanlah untaian pijian kepada Nabi
Pujian apapun yang engkau suka
Nisbahkan kepad Zat Nabi
Segala kemuliaan yang engkau kehendaki
Nisbahkan kepada martabat Nabi
Segala keagungan yang engkau kehendaki
Karena keutamaan Rasul Allah Ta`ala
Tiada tepi batasnya
Sehingga mengurai mudah terasa
Bagi lisan yang berkata
Pada hakikatnya menyanjung Rasulullah adalah mengakui Nabi ini sebagai lelaki pilihan.dalam Al Qur an Allah menyatakan ‘’Kami tidak utus engkau Hai Muhammad kecuali sebagi Rahmat bagi semesta alam’’Bukankah ini juga satu pujian ?
Untuk mencintai kekasih apalagi Beliau adalah kekasih Allah Ta`ala,Al Qur-an menganjurkan
kepada kita umat Islam sebagaimana tertera dalam Al Qur-an surat Al Ahzab 56
. “Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi.Hai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kamu untuk nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya”
Sumber ajaran memuji Rasulullah dan mencintai Nabi itu berasal dari Islam itu sendiri.Dalam sebuah hadis popular disebutkan “Didiklah anak-ankmu dalam tiga tahap;mencintai Nabi,Keluarganya dan membaca Al Qur-an “
Kata “Shalat”(jamaknya Shalawat) jika datang dari Allah bermakna rahmat,jika datang dari malaikat bermakna meminta ampunan ,dan jika datang dari ummatNya bermakna sanjungan dan pengharapan agar rahmat dan kerelaan Allah agar dikekalkan.
Dalam surat yang kain Allah memuji hambaNya yang mulia ini dengan “Sungguh engkau (Hai Muhammad)benar-benar dalam budi dan perangai yangtinggi”.Allah tidak pernah memanggil nama langsung seperti “hai Muhammad”,tapi Allah memanggilnya dengan “hai Nabi,Hai Rasul”,Hai laki –laki yang berselimut”
Disamping itu bukankah Baginda Rasul sendiri yang menganjurkan kita untuk mengahaturkan sanjungan (madah)terhadap beliau.Ini seperti juaga ynag diharapkan beliau dalam banyak hadis agar kauamnya banyak banyak maenyebut namanya. “Sebutlah selalu namaku,sungguh shalawatmu sampai padaku”sabdanya.Bahkan dianjurkan kepada ummatnya untuk banyak banyak menyebut namanya dalam malam jum`at,sebab seperti dalam hadis yang lain ,sungguh menyebut nama Nabi Muhammad SAW akan dijawab dengan pahala berlipat-lipat.Karena itulah paa ulama Shalafu ash shalih berlomba –lomba menulis puji pujian dan Shalawat kepada Baginda Rasulullah,sehingga pada saat ini kita mengenal berbagai macam shalawat diantaranya Salawat badar,Nahriyah,Al Fatih,Munjiyat,Tibbul Qulub dan masih banyak lagi.Demikian juga berbagai macam Qasidah yang berisikan pujian kepada Rasulullah dan kitab maulid yang mengisahkan kehidupan Rasulullah dan kemuliannya antara lain Al Barzanji ,Maulid Diba`i,Dhiyaul Lami`,dan Situd Durar.
Salah satu diantara sekian banyak Qashidah yang berisikan pujian kepada Rasululah adalah Qashidah Burdah yang dikarang oleh seorang ulama yang terkenal sebagai penyair hebat.Nama lengkap beliau adalah Abu `Abdillah Syarafuddin Abi `Adillah Muhammad bin Muhammad Ad-Dalashi As Shanja As Syaziliy Al Bushiri yang kemudian terkenal dengan nama panggilan Al Bushiri saja . Pada awalnya Imam Al Bushiri diserang penyakit stroke ,karena penyakitnya tidak sembuh sembuh beliau, bernazar kepada Allah “Ya Allah kalau sakitku sembuh saya akan bersyukur dengan bentuk puji pujian kepada nabi SAW,saya akan membuat syair.
Maka atas izin Allah sembuhlah Al Bushiri .maka beliau pun segera menulis sebuah syair pujian untuk Rasulullah..Saat beliau sedang kreatif menulis syair Burdah beliau terhenti ketika sampai pada kalimat’’Famablahgul ilmi fi annahu basyarun ,pikiran beliau buntu tak tau harus menulis apa lagi.Karena kecapaian Imam Bushiri pun tertidur.Dalam tidurnya beliau bermimpi bertemu dengan Rasulullah .Nabi berkata Wahai imam akau ingin mendengar bait syairmu ,lalu dibacanya oleh Imam Bushiri ,tapi terhenti seperti awal tadi.Kemudian Nabi melanjutkan dengan kalimat “wa annahu khairul khalqi kullihimi “.Akhirnya Imam Bushiri terbangun kemudian keluar dan melanjutkan menulis sampai selesai.
tahukah anda mengapa puisi ini dinamakan dengan Burdah ?Secara harfiah burdah bermakna kain hitam untuk selendang .Al Bushiri memberi nama puisinya dengan demikiana karena dahulu kala pada zamana Rasulullah ada seorang tokoh –Ka`ab bin Zubaiar – namanya .ia adalah seorang penyair yang pada mulanya sangat menentang da`wah Rasulullah.Pada Akhirnya beliau mendapat hidayah dan masuk islam.lantas beliau menggubah sebuah pujian berbentuk sajak untuk Nabi yang isinya sangat estetik. Intro (mathla`) puisi itu sbb;
Kudengar kabar
Rasulullah berjanji pada ku
Dan ampunan itu
Sungguh jadi tumpuan harapanku
Setelah itu Rasulullah memberi cindera mata berupa selendang berwarna hitam (Burdah).Dari sinilah Al Bushiri mengambil nama Al Burdah untuk syair syairnya .
Susunan bahasa Qashidah Burdah sangat indah dan mudah untuk dilagukan. Burdah merupakan salah satu kesustraan arab yang paling lama bertahan .Dr.zaki Mubarak, seorang kristikus sastra arab yang semula memandang remeh terhadap Qasidah Burdah,ternyata berbalik mengakui nilai nilai estetika yang amat tinggi ada dalam karaya Imam Bushiri yang tak tertandingi tersebut.De Sacy,seoaran pengamat sastra arab Arab dari universitas Sarbonne Prancis mengakui kelebihan karya Imam Bushiri ini.Menurutnya sampat saat ini belum ada penyair kontemporer arab yang sanggup meniru Burdah tersebut.
Burdah terdiri dari 160 bait berisi padat anasir beserta nasihat berupa soal tentang nafsu.pujian pada Nabi ,keagungan Al Qur an ,jihad prajurit islam,doa-doa serta shalawat kepada Nabi ,keluarga dan Shahabat beliau.Membaca Burdah ,selain juga menjadi satu amalan ibadah juga memliki khasiat-khasiat tersendiri.Salah seorang Ulama besar Syekh Ibrahim Al Bajuri menuliskan sebuah kitab yang dikenal dengan nama kitab Bajuri Burdah,yang selain menjelaskan makna –makna yang terkandung dari Al Burdah,juga menyebutkan khasiat khasiat dari Burdah itu sendiri
Terjemah Qashidah Burdah Al Bushiry.
Dikutip dari buku:Burdah Al Bushiry,terjemahan,khasiat dan penjelasan.
Oleh HM.Masykuri Abdurrahman.
مولاى صل وسلم دائماأبدا على الحبيب خير الخلق كلهم
*Bagian pertama.
Bercumbu dan pengaduan cinta.
-Apakah karena ingat tetangga.
Dinegri Dzi salam sana.
Engkau deraikan air mata.
Bercampur darah duka.
-Ataukah karena hembusan angin terarah.
Lurus dari jalan Kadhimah.
Dan kilatan cahaya gulita malam.
Dari kedalaman jurang Idham.
-kenapa kedua matamu tetap menetaskan airmata?
Padahal engkau telah berusaha membendungnya.
Dan kenapa hatimu senantiasa gundah gulana.
Padahal engkau telah menghiburnya.
-Apakah orang yg dimabuk cinta menyangka.
Bahwa api cinta dapat ditutupi nyalanya.
Diantara tetesan airmata.
Dan hati yang terbakar membara.
-andaikata tak ada cinta yg menggores qalbu.
Tak mungkin engkau mencucurkan airmatamu.
Meratapi puing-puing kenangan masa lalu.
Berjaga mengenang pohon Ban dan gunung yang kau rindu.
-Bagaimana kaudapat mengingkari cinta.
Sedangkan saksi adil telah menyaksikannya.
Berupa derain air mata.
Dan jatuh sakit amat sengsara.
-Duka nestapa telah membentuk duagarisnya.
Isak tangis dan sakit lemah tak berdaya.
Bagai mawar kuning dan merah.
Yang melekat pada pipi dua.
-Memang benar bayangan orang yang kucinta.
Selalu hadir membangunkan tidurku untuk terjaga.
Dan memang cinta sebagai penghalang bagi siempunya.
Antara dirinya dan kelezatan cinta yang berakhir derita.
-Wahai pencaci cinta Udzahku.
Kata maaf kusampaikan padamu.
Dari orang yang suka menadudomba.
Dan derita cintaku tiada kunjung sirna.
-Engkau begitu ikhlas memberi nasehat diriku.
Tetapi aku takmampu mendengar saran itu.
Karenasesungguhnya orang yang dimabuk cinta.
Tuli dan tak menggubris cacian pencela.
-sungguh aku curiga pada uban pemberi saran.
Padahal uban dikepala dalam memberi saran.
Jauh dari hal-hal yang mencurigakan.
*Bagian kedua.
Peringatan tentang bahaya hawa nafsu.
-sungguh nafsu marahku pada nasehat tak terima.
Karena berangkat dari ketidaktahuannya.
Adanya peringtan berupa uban dikepala.
Dan ketidakberdayaan tubuh akibat umur senja.
- nafsu amarahku takmau bersiap-siap diri.
Dengan mengerjakan amal baik yang bernilai.
Untuk menyambut tamu yang pasti.
Tamu yang singgah dikepala nan tiada malu lagi.
-jikalau aku tahu
Bahwa diriku takdapat menghormat tamu.
Maka lebih baik kusembunyikan diriku.
Dengan cara menyemir uban dikepalaku.
-Siapakah gerangan?
Sanggup mengendalikan nafsuku dari kesesatan.
sebagaimana kuda liar yg terkendalikan.
Dengan talikekangan.
-jangan kau berharap waktu sesaat.
Dapat mematahkan nafsu dengan maksiat.
Karena makanan justru perkuat.
Bagi sirakus makanan lezat.
-Nafsu itu bagai bayi.
Bila kaubiarkan akan tetap menyusu tiada henti.
Namun bila kau sapih itu bayi.
Maka ia akan berhenti sendiri.
-Maka palingkanlah nafsumu dari kesenangan.
Takutlah jangan sampai ia miliki kekuasaan.
Maka akan membunuhmu dan membuatmu cela.
-jagalah nafsu.
Ia bagai ternak dalan kebaikan.
Jika ia merasa nyaman dalam kebaikan itu.
Maka tetap jaga dan jangan biarkan.
-Betapa banyak kelezatan.
Justru bagi seseorang membawa kematian.
Karena tiada pengertian.
Bahwa racun tersimpan dalam makanan.
-waspadalah diri.
Terhadap tipu dayanya lapar dan kenyang.
Sebab sering terjadi.
Rasa lapar lebih daripada kenyang.
-Cucurkanlah airmata
Dari kelopakmata yang penuh nodadosa.
Tetap dan pelihara
Rasa sesal dan kecewa.
-Lawanlah hawanafsu dan setan durjana.
Durhakalah pada keduanya.
Jika mereka tulus menasehati.
Maka engkau harus mencurigai.
-janganlah engkau taat kepada mereka berdua.
Baik selaku musuh atau selaku hakim.
Sebab engkau sudah tau dengan nyata.
Bagaimana tipudaya musuh dan hakim.
-kumohon ampun kepada Allah.
Atas ucapan yang tanpa amaliah.
Sungguh hal itu kusamakan.
Dengan orang mandul tak berketurunan.
-Engkau kuperintah lakukan kebaikan.
Namun aku sendiri tak mengerjakan.
Maka tiada berguna ucapanku agar kau berlaku lurus.
Sedangkan diriku sendiri tak lurus.
-Sebelum mati aku tak cari perbekalan.
Dengan mengerjakan ibadah yang disunatkan.
Aku tak pernah shalat dan puasa kecuali ibadah wajib saja.
*Bagian ketiga.
-Kutinggalkan sunnah Nabi.
Nabi yang beribadah saat gulita laili.
Hingga telapak kaki.
Sakit membengkak merintih.
-Nabi yang karena lapar.
Mengikatkan batu pada pusar.
Dan juga dengan batu.
Mengganjal perut nan halus itu.
-Gunung emas yang mendulang tinggi.
Kendati menawarkan diri.
Namun ia tolak itu permintaan.
Dengan bangga perasaan.
-Sungguh menambah kezuhudan.
Butuh harta namun tolak permintaan.
Sesungguhnya butuh harta keduniaan.
Tidaklah merusak nilai kesucian.
-Bagaimana mungkin Nabi nan mulia.
Tertarik kepada kemilau dunia.
Padahal tanpa wujudnya Baginda.
Dunia takkan pernah ada.
-Nabi Muhammad adalah gusti.
Baik didunia kini atau di akhirat nanti.
Pemimpin jin dan insani.
Bangsa arab dan ajami.
-Nabi kita adalah penganjur kebaikan.
Dan pencegah kemungkaran.
Tak seorangpun lebihbaik daripada ia.
Dalam berkata tidak dan iya.
-Beliaulah kekasih Allah ta'ala.
Yangdiharap syafa'atnya.
Dari tiap ketakutan.
Dan bahaya yang datang menakutkan.
-Beliau mengajak kepada agama Allah ta'ala.
Orang yang berpegang teguh padanya.
Berarti ia berpegang pada tali.
Tali yangtakkan putus secara pasti.
-Beliau mengungguli para Nabi.
Baik bentuk tubuh maupun budi.
Mereka takkan menyamai.
Dalam ilmu atau kemulian Nabi.
-Semua para Nabi meminta.
Dari diri Rasul Allah ta'ala.
Seciduk lautan ilmunya.
Dan setetes hujan kesantunannya.
-Berdirilah mereka anbiya.
Disisi Nabi pada puncak mereka.
Mengharap setitik ilmu.
Dan seharakat hikmah beliau.
-Dialah Nabi yang sempurna.
Baik batin atau lahirnya.
Terpilih sebagai kekasih Allah ta'ala.
Pencipta manusia.
-Dia sang Nabi suci dari persamaan.
Dalam segala kebaikan.
Inti kebaikan pada diri Nabi.
Tak mungkin terbagi.
-Tinggalkan tuduhan orang Nasrani.
Tuduhan yang dilontarkan kepada Nabi mereka.
Tetapkanlah untaian puji kepada Nabi.
Pujian apapun yang engkau suka.
-Nisbahkan kepada zat Nabi.
Segala kemulian yang enkau kehendaki.
Nisbahkan kepada martabat Nabi.
Segala keagungan yang engkau kehendaki.
-Karena keutamaan Rasul Allah ta'ala.
Tiada tepi batasnya.
Sehingga mengurai mudah terasa.
Bagi lisan yang berkata.
-Bila keagungan mukjizat Baginda.
Sama dengan ketinggian derajatnya.
Maka sebutan namanya.
Dapat hidupkan orang yang hancur tulangnya.
-Nabi tidaklah memuji kita.
Dengan apa yang tak terjangkau akal manusia.
Karena sangat cintanya kita beroleh cahaya.
Hingga tiada ragu bimbang pada apa yang ia bawa.
-Seluruh makhluk tiada akan mampu.
Memahami hakikat Nabi.
Takkan melihat dari dekat atau jauh.
Kecuali lemah tak berdaya berdiamdiri.
-Ia bagaikan matahari dari jauh.
Tampak kecil pada keduamata.
Padahal mata tiada kan mampu.
Bila berdekatan dengannya.
-Bagaimana kaum mengetahui hakikat Nabi.
Semasa dalam dunia ini.
Sedangkan mereka lega jumpa Nabi.
Walau dalam sekilas mimpi.
-Puncak pengetahuan tentang Nabi.
Bahwa ia adalah manusia.
Dan bahwasanya Nabi
Sebaik baik makhluk semuanya.
-Semua mukjizat yang telah tiba.
Dibawa para Rasul mulia.
Hanyalah pancaran nur Rasul Allah ta'ala.
Nur yang melekat kepada mereka.
-Dalam keutamaan Nabi bak sang surya.
Sedang para Nabi bintanggemintangnya
Bintang pantulkan sinarsurya kepada manusia.
Dalam suasana gelap gulita.
-Alangkah mulia pribadi Nabi.
Terhias budi pekerti.
Keindahan yang dimiki.
Paras wajahnya tampak berseri.
-Kehalusannya bagai bunga.
Kemuliannya bagai purnama.
Kedermawanannya bagai samudra.
Cita-citanya bagai perjalanan masa.
-Seakan-akan beliau Nabi.
Orang yang menyen diri.
Diantara para pasukan dan pelayan kala kau jumpa.
Karena dampak keagunannya.
-Bagaikan mutiara.
Yangtersimpan dalam kerangnya.
Dikeluarkan dari dua tambangnya.
Yaitu ucapan dan senyumannya.
-Tiada keharuman melebihi tanah buana.
Tanah yangmengubur
jasadnya.
Betapa bahagia.
Orang yang mencium dan mengecupnya.
BAGIAN KEEMPAT
Kelahiran nabi SAW
- Kelahiran sang Nabi
- Menampakkan kesucian diri
- Alangkah indah permulaannya
- Juga indahpenghabisannya
- Hari kelahiran baginda
- Saat ada firasat bangsa Persia
- Bahwa ada peringatan kepada mereka
- Datangnya bencana dan siksa
- Saat menjelang malam tiba
- istana hancur terbelah
- Sebagaimana kumpulan sahabat kisra
- Tiada menyatu terpecah belah
- Api sesembahan pada,
- Karena duka yang mencekam
- Sungai Eufrat tak mengalir muram
- Karena susah yang amat dalam
- Penduduk negri Sawah resah duka
- Saat danaunya kering keronta
- Pengambil air kembali dengan tangan hampa
- Kecewa ketika terjerat rasa dahaga
- Seakan akan pada api nan membara
- Terdapat cairan air karena duka
- Dan pada air nan sejuk segar
- terdapat api yang membakar
- Para jin menjelit suara
- Cahaya membumbung keangkasa
- Kebenaran tampak nyata
- Dari makna maupun kata
- Mereka buta dan tuli tak mendengar
- Hingga kabar gembira tak didengar
- Begitu juga kilatan peringatan
- Sama sekali tak terhiraukan
- Para dukun mereka
- Telah kabarkan berita
- Bahwa agama mereka
- Bengkok tak bertahan lam
- Setelah mereka menyaksikan
- Bintang bintang di ufuk berjatuhan
- Bersama di bumi ada kejadian
- Berhala- berhala runtuh bergelimpangan
- Hingga lenyap setan berlari
- Dari pintu langit jalan wahyu ilahi
- Mereka lari mengikuti
- Syetan nan berlari tak henti
- Seakan –akan setan yang berlari duka
- Laksana prajurit raja Abrahah
- Atau laksana kumpulan tentara
- Terlempari kerikil tangan Rasulullha
- Baru yang Nabi lemparkan
- Setelah bertasbih dalam genggaman
- Bak terlemparnya Nabi Yunus
- Dari perut ikan paus
BAGIAN KELIMA
MUKJIZAT NABI SAW
- Pepohonan datang memenuhi panggilannya
- Dengan sikap tunduk sopan
- Berjalan menghadap kepadanya
- Dengan batang telapak tanpa terciptakan
- Seakan akan itu pepohonan
- Tuliskan sebuah lukisan
- Lukisan indah menawan
- Ditulis dahan ditengah jalan
- Sebagaimana gumpalan awan
- Kemana saja Nabi pergi
- Ia sebagai payung perlindungan
- Dari sengatan panas mentari siang hari
- Aku bersumpah
- Demi penguasa rembulan nan pecah
- Sesungguhnya hati Nabi nan terbelah
- Bak bulan yang terbelah
- Dalam gua stur Nabi bersembunyi
- Abu Bakar shahabat yang menyertai
- Semua mata kafir jadi buta
- Tak dapat melihat orang dua
- Nabi dan Abu Bakar terpecaya
- Keduanya berada dalam gua
- Mereka kafir berkata
- Tak seorang pun dalam gua
- Mereka menduga
- Merpati tak akan berputar sekitar gua
- Laba laba tak akan bersarang di mulut gua
- Jika sebaik baik makhluk didalamnya
- Perlindungan Allah Rabbi
- Tiada butuh lagi
- Pada baju berlapis besi
- Dan benteng benteng nan tinggi
- Tak pernah roda masa menganiaya
- Lakuku mohon bantuan Baginda
- Kecuali ku dapatkan pertolongan Nya
- Tanpa rasa hina dina
- Tak pernah ku pinta dari Nabi
- Kekayaan dunia dan akhirat nanti
- Kecuali kudapatkan pemberian
- Dan sebaik baik orang yang dapat penyerahan
- Janganlah kau ingkari
- Wahyu yang didapat dalam mimpi
- Karena beliau umemiliki hati
- Tak pernah tidur walau dua mata tertutup rapi
- Demikian itu terjadi
- Tatkala beliau diangkat menjadi Nabi
- Maka tak perlu diingkari
- Keadaan Nabi yang bermimpi
- Allah maha suci
- Wahyu tiada dapat dicari
- Tak ada seorang Nabi
- Dalam berita ghaibnya dicurigai
- Betapa banyak orang sakit sembuh
- Ketika telapak tangannya menyentuh
- Dan menyelamatkan orang yang butuh
- Wabah gila yang terus kambuh
- Doa Nabi dapat hidupkan
- Tahun kering nan tiada hujan
- Hingga bak titik putih di muka
- Dalam lipatan hitamnya masa
- Dengan awan yang hujannya deras
- Hingga kau duga jurang nan luas
- Air mengalir dari samudra
- Atau mengalir dari lembah yang menganga
BAGIAN KEENAM
KEMULIAN AL QUR-ANUL KARI DAN PUJIAN TERHADAPNYA
- Biarkan aku mengurai
- Mukjizat yang tampak pada Nabi
- Tampak bagai api jamuan malam hari
- Diatas gunung menjulang tinggi
- Mutiara bertambah indah anggun
- Bila ia rapi tersusun
- Nilainya tak berkurang sedikitpun
- Walau tak tersusun
- Mak apakah yang menyampaikan
- Angan- angan orang yang memuji
- Pad akhlak mulia Nabi pilihan
- Dan sifat sifat terpatri pada Nabi
- Ayat- ayat Al Qur-an
- Adalah dari Tuhan yang Rahman
- Baru turunnya ,dahulu maknanya
- Dan sifat D zat yang bersifat Qidam punya
- Ayat –ayat Al Qur-an
- tak bersaman denga zaman
- Dan ia pada kita telah kabarkan
- Tentang akhirat,kaum `Ad dan Kota Iram
- Ayat ayat ilahi Rabbi
- Disisi kita kekal abadi
- Mengungguli mukjizat para Nabi
- Mukjizat yang datang tiada lestari
- Sungguh kokoh itu Al Qur-an
- Tak tinggal kan keserupaan
- Bagi yang punya perselisihan
- Dan tak usah cari hakim kebenaran
- Sama sekali Al Qu-an tak akan ditentang
- Kecuali akan kembali ke medan perang
- Musuh yang sangat hebat dan pasrah
- Dalam keadaan tunduk dan pasrah
- Keindahan sastranya
- Menaklukkan penentangnya
- Bagai pencemburu membela keluarganya
- Dari tangan jahil yang menjamah nya
- Bagi Al Qur-am berlimpah banyak makan
- Bertambah tambah bak ombak samudra
- Keindahan dan nilainya
- Melebihi mutira samudra
- Keajaiban ayat ayat Al Qur-an
- Tak bias dibatasi hitungan
- Maknanya nan banyak bertebaran
- Sama sekali tak akan membosankan
- Sejuklah mata membacanya
- Lalu kukatakan padany a
- Sungguh anda telah beroleh bahagia
- Berpegang selalu pada tali Allah Ta`ala
- Jika karena takut kau membacanya
- Dari panas neraka Ladha
- Mak akau padamkan panasny a
- Karena kesejukan airny a
- Al Qur-an laksana telaga
- Dapat putih kan wajah
- Wajah para pendosa
- Wajah nan hitam arang tak cerah
- Al Qur-an tegak bak lurusnya jalan
- Laksan keadilan timbangan
- Keadilan selain Al Qur-an di kalangan manusia
- Tiada yang langgeng bertahan lama
- Jangan heran pada pendengki
- Yang berusaha mengingkari
- Pura pura bodoh diri
- Padahal ia cerdas dan memahami
- Terkadang mata sakit mengingkari
- Pada sinar matahari
- Segar air tekadang mulut mengingkari
- Karena sakit yang menyilimuti
BAGIAN KETUJUH
ISRA` MI`RAJ NABI MUHAMMAD SAW
- Wahai sebaik baik manusia
- Para pencari kebaikan menuju kediaman nya
- Dengan berjalan kaki
- Atau unta yang cepat berlari
- Wahai Nabi nan menjadi pertanda besar
- Bagi pencari i`tibar
- Duhai Nabi nan sebagai nikmat agung
- Bagi orang yang ingin beruntung
- Dikala malam engkau berjala n
- Dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsha
- Bagai purnama yang berjalan
- Menembus malam gelap gulita
- Dan engkau terus meninggi
- Hingga suatu tempat engkau gapai
- Yaitu tempat sekira kira busur dua
- Tak bias di gapai dan diasa
- Para Nabi dan utusan
- Mempersilahkan anda didepan
- Laksana penghormatan pelayan
- Kepada sang majikan
- Engkau tembus langit tujuh petala
- Bersama para Rasul dan Anbiya
- Dalam kumpulan Malaikat Alllha Ta`ala
- Engkaulah menjadi pemimpin nya
- Hingga tak satu puncak kau sisai
- Bagi orang yang ingin mendahului
- Tempat dekat dan tempat tinggi
- Bagi pencari derajat tinggi
- Dibandingkan dengan derajatmu
- Derajat jadi rendah semua
- Karena dengan khusus dipanggil namamu
- Bak mufrad `alam dalam kekhususan nya
- Agarkau peroleh hubungan sempurna
- Tertutup gari pandangan mata
- Dan rahasia nantiada terbuka
- Tersimpan dari makhluk tercipta
- Kau kumpulkan semua kebanggaan
- Keutamaan nan tak terbagi
- Kau lewati setiap derajat ketinggian
- Derajat nan tak terdesaki
- Sungguh agung nilainya
- Derajat yang kau dapati
- Sungguh jarang dan langka
- Dapatkan nikmat yang engkau diberi
- Kabar gembira
- Wahai umat manusia
- Bagi kita tiang kokoh jaya
- Tak kan roboh padam
- Tatkala Allah panggil Nabi pengajak kita
- Karena keta`atannya kepada Allah
- Dengan panggilan Rasul termulia
- Maka jadilah kita umat yang paling mulia
BAGIAN KE DELAPAN
PERJUANGAN NABI SAW
- Berita kenabian
- Jadiakan hati musuh gentar ketakutan
- Bak lolongan srigala
- Takutkan kambing nan lupa
- Nabi tiada henti musuh dilawan
- Dalam setiap medan pertempuran
- Hingga daging mereka berumpukan
- Laksana daging ditempat pemotongan
- Mereka ingin lari
- Hampir saja mereka berharap diri
- Anggota daban nan hancur menjauhi
- Terbang bersama burung rakhmah dan rajawali
- Siang malam berlalau
- Hitungannya mereka tak tau
- Selagi siang malam tak berada
- Dalam bulan bulan nan mulia
- Islam datangg bagai tamu undangan
- Singgah dihalaman sahabat Nabi
- Bersama orang orang jantan
- Yang sangat ingin membunuh musuh islam
- Ia membawa lautan pasukan
- Diatas kuda yang berenang jaya
- Membawa para pemberani lagi jantan
- Bagai debur ombak samudra
- Setiao orang yang penuhi panggilan Allah
- Dan mengharap pahala di sisi Allah
- Menyerang akar kekufuran
- Dengan pedang pembasmi memusnahkan
- Berkat kegigihan para ksatria
- Hingga jadilah Islam agama
- Setelah terasing jauh dari pemeluknya
- Terjalin erat hubungan keluarga
- Islam terjamin selamanya
- Dari mereka dengan sebaik-baik Aba
- Dan sebaik-baik suami tercinta
- Mereka takkan jadi yatim dan janda
- Mereka ksatria bak gunung nan kokoh kuat
- Maka tanyakan lawan tentang hebatnya gertempuran
- Apa yang mereka lihat
- Dalam setiap medan peperangan ?
- Coba kau tanyakan
- Hunain,Badar,dan Uhud sebagai ajang perisriawa
- Semuanya tempat macam kematian
- Terasa lebih ganas dari wabah kolera
- Pedang mereka nan putih berkiauan
- Kembali menjadi merah padam
- Setelah banyak memenggal leher lawan
- Hitam sehitam rambut nan kelam
- Dengan kayu khat sebagai tombak senjata
- Mereka tusukkan pada para muduh
- Tombak pena takkan tinggal kan sisa
- Daging terkoyak dari tubuh
- Para tentara nan tajam senjatanya
- Miliki tanda pembeda
- Bak mawar nan mempesona
- Dengan pohonn salam ada tanda pembeda
- Angin kemenangan kirimkan padamu
- Semerbak keharuman tentara
- Hingga bunga di kelopak tersangka olehmu
- Tentara gagah nan perkasa
- Seakan-akan mereka dipunggung kuda
- Laksana pepohonan di bukit tinggi
- Karena kuatnya kemantapan belaka
- Bukan karena kuatnya tali
- Hati para musuh goncang duka
- Karena takut serangan dahsyat para ksatria
- Mak atak dapat bedakan antara kumpulan anak domba
- Dan sekelompok pemberani perkasa
- Barangsiapa meraih kemenangan
- Sebab Rasulullah Nabi pilihan
- Bila singa di rimba menjumpainya
- Maka akan diam tunduk padany a
- Tak kau lihat kekasih beriman
- Kecuali beroleh kemenangan
- Maka tak kau lihat musuh Nabi utusan
- Kecuali mendapat kekalahan
BAGIAN KESEMBILAN
Tawassul Kepada Nabi Muhammad SAW
- Kupuja Nabi dengan pujian
- Kumohon adanya pengampunan
- Dosa –dosa hidup yang terlewatkan
- Dalam bersyair dan pujian
- Keduanya mengalungi diriku
- Sesuatu yang menakutkan akibatnya
- Dengan dua perkara itu seakan akan diriku
- Hewan sembelihan berupa unta
- Kuturuti bujuk rayu masa muda
- Dalam bersyair dan memuja
- Tak ada yang kudapatkan
- kecuali dosa dan penyesalan
- Alangkah ruginya jiwa
- Dalam perdagangan nya
- Tak pernah beli agama dengan dunia
- Dan pernah menawarnya
- Barangsiapa menjual akhirat
- Dengan dunia kebahagian sesaat
- Maka,nyata baginya kerugian
- Dalam jual beli dan akad pesan
- Jika dosa kulakukan
- Janjiku pada Nabi tidaklah terputuskan
- Danjuga tali hubungan
- Takkan terputuskan
- Sesungguhnya kupunya jaminan
- Namaku Muhammad sesuai dengan Nabi
- Nabi lebih sempurnanya makhluk ciptaan
- Dalam menepati janji
- Maha suci Allah Ta`alaa
- Nabi taktolak pengharap syafaatnya
- Atau tetangga tak kembali darinya
- Tanpa dihormat dan dimulia
- Sejak kuserahkan segala pikiran
- Untuk memberikan aneka pujian
- Maka untuk keselamatanku Nabi kudapatkan
- Sebaik baik pemberi jaminan
- Pemberian Nabi tak luputkan
- Setiap tangan yang membutuhkan
- Sesengguhnya hujan akan menghidupi
- Bunga bunga di bukit tinggi
- Aku tidaklah mengharapkan
- Dunia yang penuh kenikmatan
- Seperti yang Zuhair petik dengan tangannya
- Atas raja Harom yang ia puja
BAGIAB KESEPULUH
Bermunujat dan meminta hajat
- Wahai makhluk termulia
- Tiada orang tempat perlindungan harta
- Selain engkau Baginda
- Kala huru hara kiamat melanda semua manusia
- Wahai Rasul Allah Ta`ala
- Keagunganmu tiada sempit karena
- Tatkala dzat yang mulia
- Bersifat dengan nama Dzat Penyiksa
- Diantara kemurahanmu
- Adalah dunia dan akhirat baqa
- Dan diantara ilmumu
- Adalah ilmu Lauh Mahfudh dan Pena
- Wahai jiwa janganlah putus asa
- Karena dosa besar yang telah dilakukan
- Dalam ampunan Allah Ta`ala
- Dosa besar seperti kecil dan ringan
- Semua rahmat Allah Rabbi
- Ketika dibagi bagi
- Datang dalam pembagian
- Sesuai dengan nilai kedurhakaan
- Ya Allah jadikanlah harapan ku
- Tak berbeda dengan apa yang ada disisimu
- Dan jadikanlah keyakinanmu
- Tiada putus putus kepada Mu
- Ya Allah kasihanilah hamba Mu ini
- Dalam dunia dan akhirat nanti
- Sesungguhnya ia punya kesebaran
- Jika bencana menimpa lari tak tahan
- Ya Allah curahkan awan ShalawatMu
- Abadi tak terbatas
- Kepada junjungan Nabi-Mu
- Bagai hujan mengalir deras
- Selagi angin timur masih mendorongkan
- Dahan – dahan pohon Ban
- Dan selagi pengembala unta
- Senangkan unta dengan suara merdu
- Kemudian Ridha Allah
- Semoga tetap tercurah ruah
- Untuk Abu Bakar,Umar,`Ali dan Ustman
- Shahabat –shahabat yang memiliki keutamaan
- Juga keluarga dan Shahabatnya
- Kemudian para Tabi`in dan pengikutnya
- Mereka ahli taqwa dan kesucian
- Bersifat penyantun dan dermawan
- Ya Allah dengan berkah Nbi Mustafa
- Sampaikan kami kepada segala cita
- Dan ampunlah segal dusa kami ynag terlewat masa
- Wahai dzat ynag luas kemurahan-Nya
- Ampunilah wahai Tuhan beta
- Dosa –dosa muslim semua
- Berkat Qur-an yang mereka baca
- Di Masjidil Haram dan Aqsha
- Dengan keagungan Nabi
- Yang tinggal di tanah suci
- Nama ny a menjadi sumpah
- Paling agungnya sumpah
- Inilah Burdah Al –Mukhtar Sang Nabi
- Telah sampai pada penghabisan
- Allah pemilik segala puji
- Dari permulaan samoai penghabisan
- Bait- bait Qashidah Burdah
- Sebanyak seratus enam puluh buah
- Berkat Burdah lapangkan segala duka cita
- Wahai Dzat Yang Maha Luas Kemurahan-Nya
Sebagian orang memang ada yang mengatakan bahwa sesungguhnya Nabi itu tidak boleh disanjung-sanjung ,dipuji,itu kultus individu namanya.memang benar sangking tawadhunya (rendah hati) sudah tentu beliau menolak untuk di kultus individukan ummatnya.Tapi perlu kita ingat ,kita tak pernah menganjungnya sampai-sampai menyamakan kedudukannya dengan tuhan sebagaimana dilakukan oleh kaum yahudi dan nasrani .Hal ini juga jelad tergambar dari satu bait burdah
دع ما ادعته النصارى فى نبيهم * واحكم بما شئت مدحا فيه واحتكم
فاسب إلى ذاته ما شئت من شرف * واسب إلى قدره ما شئت من عظم
فإن فضل رسول الله لـيس له * حـد فيغرب عنه نـاطق بفـم
فاسب إلى ذاته ما شئت من شرف * واسب إلى قدره ما شئت من عظم
فإن فضل رسول الله لـيس له * حـد فيغرب عنه نـاطق بفـم
Tinggalkan tuduhan orang nasrani
Tuduhan yang dilontarkan kepada Nabi mereka
Tetapakanlah untaian pijian kepada Nabi
Pujian apapun yang engkau suka
Nisbahkan kepad Zat Nabi
Segala kemuliaan yang engkau kehendaki
Nisbahkan kepada martabat Nabi
Segala keagungan yang engkau kehendaki
Karena keutamaan Rasul Allah Ta`ala
Tiada tepi batasnya
Sehingga mengurai mudah terasa
Bagi lisan yang berkata
Pada hakikatnya menyanjung Rasulullah adalah mengakui Nabi ini sebagai lelaki pilihan.dalam Al Qur an Allah menyatakan ‘’Kami tidak utus engkau Hai Muhammad kecuali sebagi Rahmat bagi semesta alam’’Bukankah ini juga satu pujian ?
Untuk mencintai kekasih apalagi Beliau adalah kekasih Allah Ta`ala,Al Qur-an menganjurkan
kepada kita umat Islam sebagaimana tertera dalam Al Qur-an surat Al Ahzab 56
إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا
artinya:. “Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi.Hai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kamu untuk nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya”
Sumber ajaran memuji Rasulullah dan mencintai Nabi itu berasal dari Islam itu sendiri.Dalam sebuah hadis popular disebutkan “Didiklah anak-ankmu dalam tiga tahap;mencintai Nabi,Keluarganya dan membaca Al Qur-an “
Kata “Shalat”(jamaknya Shalawat) jika datang dari Allah bermakna rahmat,jika datang dari malaikat bermakna meminta ampunan ,dan jika datang dari ummatNya bermakna sanjungan dan pengharapan agar rahmat dan kerelaan Allah agar dikekalkan.
Dalam surat yang kain Allah memuji hambaNya yang mulia ini dengan “Sungguh engkau (Hai Muhammad)benar-benar dalam budi dan perangai yangtinggi”.Allah tidak pernah memanggil nama langsung seperti “hai Muhammad”,tapi Allah memanggilnya dengan “hai Nabi,Hai Rasul”,Hai laki –laki yang berselimut”
Disamping itu bukankah Baginda Rasul sendiri yang menganjurkan kita untuk mengahaturkan sanjungan (madah)terhadap beliau.Ini seperti juaga ynag diharapkan beliau dalam banyak hadis agar kauamnya banyak banyak maenyebut namanya. “Sebutlah selalu namaku,sungguh shalawatmu sampai padaku”sabdanya.Bahkan dianjurkan kepada ummatnya untuk banyak banyak menyebut namanya dalam malam jum`at,sebab seperti dalam hadis yang lain ,sungguh menyebut nama Nabi Muhammad SAW akan dijawab dengan pahala berlipat-lipat.Karena itulah paa ulama Shalafu ash shalih berlomba –lomba menulis puji pujian dan Shalawat kepada Baginda Rasulullah,sehingga pada saat ini kita mengenal berbagai macam shalawat diantaranya Salawat badar,Nahriyah,Al Fatih,Munjiyat,Tibbul Qulub dan masih banyak lagi.Demikian juga berbagai macam Qasidah yang berisikan pujian kepada Rasulullah dan kitab maulid yang mengisahkan kehidupan Rasulullah dan kemuliannya antara lain Al Barzanji ,Maulid Diba`i,Dhiyaul Lami`,dan Situd Durar.
Salah satu diantara sekian banyak Qashidah yang berisikan pujian kepada Rasululah adalah Qashidah Burdah yang dikarang oleh seorang ulama yang terkenal sebagai penyair hebat.Nama lengkap beliau adalah Abu `Abdillah Syarafuddin Abi `Adillah Muhammad bin Muhammad Ad-Dalashi As Shanja As Syaziliy Al Bushiri yang kemudian terkenal dengan nama panggilan Al Bushiri saja . Pada awalnya Imam Al Bushiri diserang penyakit stroke ,karena penyakitnya tidak sembuh sembuh beliau, bernazar kepada Allah “Ya Allah kalau sakitku sembuh saya akan bersyukur dengan bentuk puji pujian kepada nabi SAW,saya akan membuat syair.
Maka atas izin Allah sembuhlah Al Bushiri .maka beliau pun segera menulis sebuah syair pujian untuk Rasulullah..Saat beliau sedang kreatif menulis syair Burdah beliau terhenti ketika sampai pada kalimat’’Famablahgul ilmi fi annahu basyarun ,pikiran beliau buntu tak tau harus menulis apa lagi.Karena kecapaian Imam Bushiri pun tertidur.Dalam tidurnya beliau bermimpi bertemu dengan Rasulullah .Nabi berkata Wahai imam akau ingin mendengar bait syairmu ,lalu dibacanya oleh Imam Bushiri ,tapi terhenti seperti awal tadi.Kemudian Nabi melanjutkan dengan kalimat “wa annahu khairul khalqi kullihimi “.Akhirnya Imam Bushiri terbangun kemudian keluar dan melanjutkan menulis sampai selesai.
tahukah anda mengapa puisi ini dinamakan dengan Burdah ?Secara harfiah burdah bermakna kain hitam untuk selendang .Al Bushiri memberi nama puisinya dengan demikiana karena dahulu kala pada zamana Rasulullah ada seorang tokoh –Ka`ab bin Zubaiar – namanya .ia adalah seorang penyair yang pada mulanya sangat menentang da`wah Rasulullah.Pada Akhirnya beliau mendapat hidayah dan masuk islam.lantas beliau menggubah sebuah pujian berbentuk sajak untuk Nabi yang isinya sangat estetik. Intro (mathla`) puisi itu sbb;
Kudengar kabar
Rasulullah berjanji pada ku
Dan ampunan itu
Sungguh jadi tumpuan harapanku
Setelah itu Rasulullah memberi cindera mata berupa selendang berwarna hitam (Burdah).Dari sinilah Al Bushiri mengambil nama Al Burdah untuk syair syairnya .
Susunan bahasa Qashidah Burdah sangat indah dan mudah untuk dilagukan. Burdah merupakan salah satu kesustraan arab yang paling lama bertahan .Dr.zaki Mubarak, seorang kristikus sastra arab yang semula memandang remeh terhadap Qasidah Burdah,ternyata berbalik mengakui nilai nilai estetika yang amat tinggi ada dalam karaya Imam Bushiri yang tak tertandingi tersebut.De Sacy,seoaran pengamat sastra arab Arab dari universitas Sarbonne Prancis mengakui kelebihan karya Imam Bushiri ini.Menurutnya sampat saat ini belum ada penyair kontemporer arab yang sanggup meniru Burdah tersebut.
Burdah terdiri dari 160 bait berisi padat anasir beserta nasihat berupa soal tentang nafsu.pujian pada Nabi ,keagungan Al Qur an ,jihad prajurit islam,doa-doa serta shalawat kepada Nabi ,keluarga dan Shahabat beliau.Membaca Burdah ,selain juga menjadi satu amalan ibadah juga memliki khasiat-khasiat tersendiri.Salah seorang Ulama besar Syekh Ibrahim Al Bajuri menuliskan sebuah kitab yang dikenal dengan nama kitab Bajuri Burdah,yang selain menjelaskan makna –makna yang terkandung dari Al Burdah,juga menyebutkan khasiat khasiat dari Burdah itu sendiri
Terjemah Qashidah Burdah Al Bushiry.
Dikutip dari buku:Burdah Al Bushiry,terjemahan,khasiat dan penjelasan.
Oleh HM.Masykuri Abdurrahman.
مولاى صل وسلم دائماأبدا على الحبيب خير الخلق كلهم
*Bagian pertama.
Bercumbu dan pengaduan cinta.
-Apakah karena ingat tetangga.
Dinegri Dzi salam sana.
Engkau deraikan air mata.
Bercampur darah duka.
-Ataukah karena hembusan angin terarah.
Lurus dari jalan Kadhimah.
Dan kilatan cahaya gulita malam.
Dari kedalaman jurang Idham.
-kenapa kedua matamu tetap menetaskan airmata?
Padahal engkau telah berusaha membendungnya.
Dan kenapa hatimu senantiasa gundah gulana.
Padahal engkau telah menghiburnya.
-Apakah orang yg dimabuk cinta menyangka.
Bahwa api cinta dapat ditutupi nyalanya.
Diantara tetesan airmata.
Dan hati yang terbakar membara.
-andaikata tak ada cinta yg menggores qalbu.
Tak mungkin engkau mencucurkan airmatamu.
Meratapi puing-puing kenangan masa lalu.
Berjaga mengenang pohon Ban dan gunung yang kau rindu.
-Bagaimana kaudapat mengingkari cinta.
Sedangkan saksi adil telah menyaksikannya.
Berupa derain air mata.
Dan jatuh sakit amat sengsara.
-Duka nestapa telah membentuk duagarisnya.
Isak tangis dan sakit lemah tak berdaya.
Bagai mawar kuning dan merah.
Yang melekat pada pipi dua.
-Memang benar bayangan orang yang kucinta.
Selalu hadir membangunkan tidurku untuk terjaga.
Dan memang cinta sebagai penghalang bagi siempunya.
Antara dirinya dan kelezatan cinta yang berakhir derita.
-Wahai pencaci cinta Udzahku.
Kata maaf kusampaikan padamu.
Dari orang yang suka menadudomba.
Dan derita cintaku tiada kunjung sirna.
-Engkau begitu ikhlas memberi nasehat diriku.
Tetapi aku takmampu mendengar saran itu.
Karenasesungguhnya orang yang dimabuk cinta.
Tuli dan tak menggubris cacian pencela.
-sungguh aku curiga pada uban pemberi saran.
Padahal uban dikepala dalam memberi saran.
Jauh dari hal-hal yang mencurigakan.
*Bagian kedua.
Peringatan tentang bahaya hawa nafsu.
-sungguh nafsu marahku pada nasehat tak terima.
Karena berangkat dari ketidaktahuannya.
Adanya peringtan berupa uban dikepala.
Dan ketidakberdayaan tubuh akibat umur senja.
- nafsu amarahku takmau bersiap-siap diri.
Dengan mengerjakan amal baik yang bernilai.
Untuk menyambut tamu yang pasti.
Tamu yang singgah dikepala nan tiada malu lagi.
-jikalau aku tahu
Bahwa diriku takdapat menghormat tamu.
Maka lebih baik kusembunyikan diriku.
Dengan cara menyemir uban dikepalaku.
-Siapakah gerangan?
Sanggup mengendalikan nafsuku dari kesesatan.
sebagaimana kuda liar yg terkendalikan.
Dengan talikekangan.
-jangan kau berharap waktu sesaat.
Dapat mematahkan nafsu dengan maksiat.
Karena makanan justru perkuat.
Bagi sirakus makanan lezat.
-Nafsu itu bagai bayi.
Bila kaubiarkan akan tetap menyusu tiada henti.
Namun bila kau sapih itu bayi.
Maka ia akan berhenti sendiri.
-Maka palingkanlah nafsumu dari kesenangan.
Takutlah jangan sampai ia miliki kekuasaan.
Maka akan membunuhmu dan membuatmu cela.
-jagalah nafsu.
Ia bagai ternak dalan kebaikan.
Jika ia merasa nyaman dalam kebaikan itu.
Maka tetap jaga dan jangan biarkan.
-Betapa banyak kelezatan.
Justru bagi seseorang membawa kematian.
Karena tiada pengertian.
Bahwa racun tersimpan dalam makanan.
-waspadalah diri.
Terhadap tipu dayanya lapar dan kenyang.
Sebab sering terjadi.
Rasa lapar lebih daripada kenyang.
-Cucurkanlah airmata
Dari kelopakmata yang penuh nodadosa.
Tetap dan pelihara
Rasa sesal dan kecewa.
-Lawanlah hawanafsu dan setan durjana.
Durhakalah pada keduanya.
Jika mereka tulus menasehati.
Maka engkau harus mencurigai.
-janganlah engkau taat kepada mereka berdua.
Baik selaku musuh atau selaku hakim.
Sebab engkau sudah tau dengan nyata.
Bagaimana tipudaya musuh dan hakim.
-kumohon ampun kepada Allah.
Atas ucapan yang tanpa amaliah.
Sungguh hal itu kusamakan.
Dengan orang mandul tak berketurunan.
-Engkau kuperintah lakukan kebaikan.
Namun aku sendiri tak mengerjakan.
Maka tiada berguna ucapanku agar kau berlaku lurus.
Sedangkan diriku sendiri tak lurus.
-Sebelum mati aku tak cari perbekalan.
Dengan mengerjakan ibadah yang disunatkan.
Aku tak pernah shalat dan puasa kecuali ibadah wajib saja.
*Bagian ketiga.
-Kutinggalkan sunnah Nabi.
Nabi yang beribadah saat gulita laili.
Hingga telapak kaki.
Sakit membengkak merintih.
-Nabi yang karena lapar.
Mengikatkan batu pada pusar.
Dan juga dengan batu.
Mengganjal perut nan halus itu.
-Gunung emas yang mendulang tinggi.
Kendati menawarkan diri.
Namun ia tolak itu permintaan.
Dengan bangga perasaan.
-Sungguh menambah kezuhudan.
Butuh harta namun tolak permintaan.
Sesungguhnya butuh harta keduniaan.
Tidaklah merusak nilai kesucian.
-Bagaimana mungkin Nabi nan mulia.
Tertarik kepada kemilau dunia.
Padahal tanpa wujudnya Baginda.
Dunia takkan pernah ada.
-Nabi Muhammad adalah gusti.
Baik didunia kini atau di akhirat nanti.
Pemimpin jin dan insani.
Bangsa arab dan ajami.
-Nabi kita adalah penganjur kebaikan.
Dan pencegah kemungkaran.
Tak seorangpun lebihbaik daripada ia.
Dalam berkata tidak dan iya.
-Beliaulah kekasih Allah ta'ala.
Yangdiharap syafa'atnya.
Dari tiap ketakutan.
Dan bahaya yang datang menakutkan.
-Beliau mengajak kepada agama Allah ta'ala.
Orang yang berpegang teguh padanya.
Berarti ia berpegang pada tali.
Tali yangtakkan putus secara pasti.
-Beliau mengungguli para Nabi.
Baik bentuk tubuh maupun budi.
Mereka takkan menyamai.
Dalam ilmu atau kemulian Nabi.
-Semua para Nabi meminta.
Dari diri Rasul Allah ta'ala.
Seciduk lautan ilmunya.
Dan setetes hujan kesantunannya.
-Berdirilah mereka anbiya.
Disisi Nabi pada puncak mereka.
Mengharap setitik ilmu.
Dan seharakat hikmah beliau.
-Dialah Nabi yang sempurna.
Baik batin atau lahirnya.
Terpilih sebagai kekasih Allah ta'ala.
Pencipta manusia.
-Dia sang Nabi suci dari persamaan.
Dalam segala kebaikan.
Inti kebaikan pada diri Nabi.
Tak mungkin terbagi.
-Tinggalkan tuduhan orang Nasrani.
Tuduhan yang dilontarkan kepada Nabi mereka.
Tetapkanlah untaian puji kepada Nabi.
Pujian apapun yang engkau suka.
-Nisbahkan kepada zat Nabi.
Segala kemulian yang enkau kehendaki.
Nisbahkan kepada martabat Nabi.
Segala keagungan yang engkau kehendaki.
-Karena keutamaan Rasul Allah ta'ala.
Tiada tepi batasnya.
Sehingga mengurai mudah terasa.
Bagi lisan yang berkata.
-Bila keagungan mukjizat Baginda.
Sama dengan ketinggian derajatnya.
Maka sebutan namanya.
Dapat hidupkan orang yang hancur tulangnya.
-Nabi tidaklah memuji kita.
Dengan apa yang tak terjangkau akal manusia.
Karena sangat cintanya kita beroleh cahaya.
Hingga tiada ragu bimbang pada apa yang ia bawa.
-Seluruh makhluk tiada akan mampu.
Memahami hakikat Nabi.
Takkan melihat dari dekat atau jauh.
Kecuali lemah tak berdaya berdiamdiri.
-Ia bagaikan matahari dari jauh.
Tampak kecil pada keduamata.
Padahal mata tiada kan mampu.
Bila berdekatan dengannya.
-Bagaimana kaum mengetahui hakikat Nabi.
Semasa dalam dunia ini.
Sedangkan mereka lega jumpa Nabi.
Walau dalam sekilas mimpi.
-Puncak pengetahuan tentang Nabi.
Bahwa ia adalah manusia.
Dan bahwasanya Nabi
Sebaik baik makhluk semuanya.
-Semua mukjizat yang telah tiba.
Dibawa para Rasul mulia.
Hanyalah pancaran nur Rasul Allah ta'ala.
Nur yang melekat kepada mereka.
-Dalam keutamaan Nabi bak sang surya.
Sedang para Nabi bintanggemintangnya
Bintang pantulkan sinarsurya kepada manusia.
Dalam suasana gelap gulita.
-Alangkah mulia pribadi Nabi.
Terhias budi pekerti.
Keindahan yang dimiki.
Paras wajahnya tampak berseri.
-Kehalusannya bagai bunga.
Kemuliannya bagai purnama.
Kedermawanannya bagai samudra.
Cita-citanya bagai perjalanan masa.
-Seakan-akan beliau Nabi.
Orang yang menyen diri.
Diantara para pasukan dan pelayan kala kau jumpa.
Karena dampak keagunannya.
-Bagaikan mutiara.
Yangtersimpan dalam kerangnya.
Dikeluarkan dari dua tambangnya.
Yaitu ucapan dan senyumannya.
-Tiada keharuman melebihi tanah buana.
Tanah yangmengubur
jasadnya.
Betapa bahagia.
Orang yang mencium dan mengecupnya.
BAGIAN KEEMPAT
Kelahiran nabi SAW
- Kelahiran sang Nabi
- Menampakkan kesucian diri
- Alangkah indah permulaannya
- Juga indahpenghabisannya
- Hari kelahiran baginda
- Saat ada firasat bangsa Persia
- Bahwa ada peringatan kepada mereka
- Datangnya bencana dan siksa
- Saat menjelang malam tiba
- istana hancur terbelah
- Sebagaimana kumpulan sahabat kisra
- Tiada menyatu terpecah belah
- Api sesembahan pada,
- Karena duka yang mencekam
- Sungai Eufrat tak mengalir muram
- Karena susah yang amat dalam
- Penduduk negri Sawah resah duka
- Saat danaunya kering keronta
- Pengambil air kembali dengan tangan hampa
- Kecewa ketika terjerat rasa dahaga
- Seakan akan pada api nan membara
- Terdapat cairan air karena duka
- Dan pada air nan sejuk segar
- terdapat api yang membakar
- Para jin menjelit suara
- Cahaya membumbung keangkasa
- Kebenaran tampak nyata
- Dari makna maupun kata
- Mereka buta dan tuli tak mendengar
- Hingga kabar gembira tak didengar
- Begitu juga kilatan peringatan
- Sama sekali tak terhiraukan
- Para dukun mereka
- Telah kabarkan berita
- Bahwa agama mereka
- Bengkok tak bertahan lam
- Setelah mereka menyaksikan
- Bintang bintang di ufuk berjatuhan
- Bersama di bumi ada kejadian
- Berhala- berhala runtuh bergelimpangan
- Hingga lenyap setan berlari
- Dari pintu langit jalan wahyu ilahi
- Mereka lari mengikuti
- Syetan nan berlari tak henti
- Seakan –akan setan yang berlari duka
- Laksana prajurit raja Abrahah
- Atau laksana kumpulan tentara
- Terlempari kerikil tangan Rasulullha
- Baru yang Nabi lemparkan
- Setelah bertasbih dalam genggaman
- Bak terlemparnya Nabi Yunus
- Dari perut ikan paus
BAGIAN KELIMA
MUKJIZAT NABI SAW
- Pepohonan datang memenuhi panggilannya
- Dengan sikap tunduk sopan
- Berjalan menghadap kepadanya
- Dengan batang telapak tanpa terciptakan
- Seakan akan itu pepohonan
- Tuliskan sebuah lukisan
- Lukisan indah menawan
- Ditulis dahan ditengah jalan
- Sebagaimana gumpalan awan
- Kemana saja Nabi pergi
- Ia sebagai payung perlindungan
- Dari sengatan panas mentari siang hari
- Aku bersumpah
- Demi penguasa rembulan nan pecah
- Sesungguhnya hati Nabi nan terbelah
- Bak bulan yang terbelah
- Dalam gua stur Nabi bersembunyi
- Abu Bakar shahabat yang menyertai
- Semua mata kafir jadi buta
- Tak dapat melihat orang dua
- Nabi dan Abu Bakar terpecaya
- Keduanya berada dalam gua
- Mereka kafir berkata
- Tak seorang pun dalam gua
- Mereka menduga
- Merpati tak akan berputar sekitar gua
- Laba laba tak akan bersarang di mulut gua
- Jika sebaik baik makhluk didalamnya
- Perlindungan Allah Rabbi
- Tiada butuh lagi
- Pada baju berlapis besi
- Dan benteng benteng nan tinggi
- Tak pernah roda masa menganiaya
- Lakuku mohon bantuan Baginda
- Kecuali ku dapatkan pertolongan Nya
- Tanpa rasa hina dina
- Tak pernah ku pinta dari Nabi
- Kekayaan dunia dan akhirat nanti
- Kecuali kudapatkan pemberian
- Dan sebaik baik orang yang dapat penyerahan
- Janganlah kau ingkari
- Wahyu yang didapat dalam mimpi
- Karena beliau umemiliki hati
- Tak pernah tidur walau dua mata tertutup rapi
- Demikian itu terjadi
- Tatkala beliau diangkat menjadi Nabi
- Maka tak perlu diingkari
- Keadaan Nabi yang bermimpi
- Allah maha suci
- Wahyu tiada dapat dicari
- Tak ada seorang Nabi
- Dalam berita ghaibnya dicurigai
- Betapa banyak orang sakit sembuh
- Ketika telapak tangannya menyentuh
- Dan menyelamatkan orang yang butuh
- Wabah gila yang terus kambuh
- Doa Nabi dapat hidupkan
- Tahun kering nan tiada hujan
- Hingga bak titik putih di muka
- Dalam lipatan hitamnya masa
- Dengan awan yang hujannya deras
- Hingga kau duga jurang nan luas
- Air mengalir dari samudra
- Atau mengalir dari lembah yang menganga
BAGIAN KEENAM
KEMULIAN AL QUR-ANUL KARI DAN PUJIAN TERHADAPNYA
- Biarkan aku mengurai
- Mukjizat yang tampak pada Nabi
- Tampak bagai api jamuan malam hari
- Diatas gunung menjulang tinggi
- Mutiara bertambah indah anggun
- Bila ia rapi tersusun
- Nilainya tak berkurang sedikitpun
- Walau tak tersusun
- Mak apakah yang menyampaikan
- Angan- angan orang yang memuji
- Pad akhlak mulia Nabi pilihan
- Dan sifat sifat terpatri pada Nabi
- Ayat- ayat Al Qur-an
- Adalah dari Tuhan yang Rahman
- Baru turunnya ,dahulu maknanya
- Dan sifat D zat yang bersifat Qidam punya
- Ayat –ayat Al Qur-an
- tak bersaman denga zaman
- Dan ia pada kita telah kabarkan
- Tentang akhirat,kaum `Ad dan Kota Iram
- Ayat ayat ilahi Rabbi
- Disisi kita kekal abadi
- Mengungguli mukjizat para Nabi
- Mukjizat yang datang tiada lestari
- Sungguh kokoh itu Al Qur-an
- Tak tinggal kan keserupaan
- Bagi yang punya perselisihan
- Dan tak usah cari hakim kebenaran
- Sama sekali Al Qu-an tak akan ditentang
- Kecuali akan kembali ke medan perang
- Musuh yang sangat hebat dan pasrah
- Dalam keadaan tunduk dan pasrah
- Keindahan sastranya
- Menaklukkan penentangnya
- Bagai pencemburu membela keluarganya
- Dari tangan jahil yang menjamah nya
- Bagi Al Qur-am berlimpah banyak makan
- Bertambah tambah bak ombak samudra
- Keindahan dan nilainya
- Melebihi mutira samudra
- Keajaiban ayat ayat Al Qur-an
- Tak bias dibatasi hitungan
- Maknanya nan banyak bertebaran
- Sama sekali tak akan membosankan
- Sejuklah mata membacanya
- Lalu kukatakan padany a
- Sungguh anda telah beroleh bahagia
- Berpegang selalu pada tali Allah Ta`ala
- Jika karena takut kau membacanya
- Dari panas neraka Ladha
- Mak akau padamkan panasny a
- Karena kesejukan airny a
- Al Qur-an laksana telaga
- Dapat putih kan wajah
- Wajah para pendosa
- Wajah nan hitam arang tak cerah
- Al Qur-an tegak bak lurusnya jalan
- Laksan keadilan timbangan
- Keadilan selain Al Qur-an di kalangan manusia
- Tiada yang langgeng bertahan lama
- Jangan heran pada pendengki
- Yang berusaha mengingkari
- Pura pura bodoh diri
- Padahal ia cerdas dan memahami
- Terkadang mata sakit mengingkari
- Pada sinar matahari
- Segar air tekadang mulut mengingkari
- Karena sakit yang menyilimuti
BAGIAN KETUJUH
ISRA` MI`RAJ NABI MUHAMMAD SAW
- Wahai sebaik baik manusia
- Para pencari kebaikan menuju kediaman nya
- Dengan berjalan kaki
- Atau unta yang cepat berlari
- Wahai Nabi nan menjadi pertanda besar
- Bagi pencari i`tibar
- Duhai Nabi nan sebagai nikmat agung
- Bagi orang yang ingin beruntung
- Dikala malam engkau berjala n
- Dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsha
- Bagai purnama yang berjalan
- Menembus malam gelap gulita
- Dan engkau terus meninggi
- Hingga suatu tempat engkau gapai
- Yaitu tempat sekira kira busur dua
- Tak bias di gapai dan diasa
- Para Nabi dan utusan
- Mempersilahkan anda didepan
- Laksana penghormatan pelayan
- Kepada sang majikan
- Engkau tembus langit tujuh petala
- Bersama para Rasul dan Anbiya
- Dalam kumpulan Malaikat Alllha Ta`ala
- Engkaulah menjadi pemimpin nya
- Hingga tak satu puncak kau sisai
- Bagi orang yang ingin mendahului
- Tempat dekat dan tempat tinggi
- Bagi pencari derajat tinggi
- Dibandingkan dengan derajatmu
- Derajat jadi rendah semua
- Karena dengan khusus dipanggil namamu
- Bak mufrad `alam dalam kekhususan nya
- Agarkau peroleh hubungan sempurna
- Tertutup gari pandangan mata
- Dan rahasia nantiada terbuka
- Tersimpan dari makhluk tercipta
- Kau kumpulkan semua kebanggaan
- Keutamaan nan tak terbagi
- Kau lewati setiap derajat ketinggian
- Derajat nan tak terdesaki
- Sungguh agung nilainya
- Derajat yang kau dapati
- Sungguh jarang dan langka
- Dapatkan nikmat yang engkau diberi
- Kabar gembira
- Wahai umat manusia
- Bagi kita tiang kokoh jaya
- Tak kan roboh padam
- Tatkala Allah panggil Nabi pengajak kita
- Karena keta`atannya kepada Allah
- Dengan panggilan Rasul termulia
- Maka jadilah kita umat yang paling mulia
BAGIAN KE DELAPAN
PERJUANGAN NABI SAW
- Berita kenabian
- Jadiakan hati musuh gentar ketakutan
- Bak lolongan srigala
- Takutkan kambing nan lupa
- Nabi tiada henti musuh dilawan
- Dalam setiap medan pertempuran
- Hingga daging mereka berumpukan
- Laksana daging ditempat pemotongan
- Mereka ingin lari
- Hampir saja mereka berharap diri
- Anggota daban nan hancur menjauhi
- Terbang bersama burung rakhmah dan rajawali
- Siang malam berlalau
- Hitungannya mereka tak tau
- Selagi siang malam tak berada
- Dalam bulan bulan nan mulia
- Islam datangg bagai tamu undangan
- Singgah dihalaman sahabat Nabi
- Bersama orang orang jantan
- Yang sangat ingin membunuh musuh islam
- Ia membawa lautan pasukan
- Diatas kuda yang berenang jaya
- Membawa para pemberani lagi jantan
- Bagai debur ombak samudra
- Setiao orang yang penuhi panggilan Allah
- Dan mengharap pahala di sisi Allah
- Menyerang akar kekufuran
- Dengan pedang pembasmi memusnahkan
- Berkat kegigihan para ksatria
- Hingga jadilah Islam agama
- Setelah terasing jauh dari pemeluknya
- Terjalin erat hubungan keluarga
- Islam terjamin selamanya
- Dari mereka dengan sebaik-baik Aba
- Dan sebaik-baik suami tercinta
- Mereka takkan jadi yatim dan janda
- Mereka ksatria bak gunung nan kokoh kuat
- Maka tanyakan lawan tentang hebatnya gertempuran
- Apa yang mereka lihat
- Dalam setiap medan peperangan ?
- Coba kau tanyakan
- Hunain,Badar,dan Uhud sebagai ajang perisriawa
- Semuanya tempat macam kematian
- Terasa lebih ganas dari wabah kolera
- Pedang mereka nan putih berkiauan
- Kembali menjadi merah padam
- Setelah banyak memenggal leher lawan
- Hitam sehitam rambut nan kelam
- Dengan kayu khat sebagai tombak senjata
- Mereka tusukkan pada para muduh
- Tombak pena takkan tinggal kan sisa
- Daging terkoyak dari tubuh
- Para tentara nan tajam senjatanya
- Miliki tanda pembeda
- Bak mawar nan mempesona
- Dengan pohonn salam ada tanda pembeda
- Angin kemenangan kirimkan padamu
- Semerbak keharuman tentara
- Hingga bunga di kelopak tersangka olehmu
- Tentara gagah nan perkasa
- Seakan-akan mereka dipunggung kuda
- Laksana pepohonan di bukit tinggi
- Karena kuatnya kemantapan belaka
- Bukan karena kuatnya tali
- Hati para musuh goncang duka
- Karena takut serangan dahsyat para ksatria
- Mak atak dapat bedakan antara kumpulan anak domba
- Dan sekelompok pemberani perkasa
- Barangsiapa meraih kemenangan
- Sebab Rasulullah Nabi pilihan
- Bila singa di rimba menjumpainya
- Maka akan diam tunduk padany a
- Tak kau lihat kekasih beriman
- Kecuali beroleh kemenangan
- Maka tak kau lihat musuh Nabi utusan
- Kecuali mendapat kekalahan
BAGIAN KESEMBILAN
Tawassul Kepada Nabi Muhammad SAW
- Kupuja Nabi dengan pujian
- Kumohon adanya pengampunan
- Dosa –dosa hidup yang terlewatkan
- Dalam bersyair dan pujian
- Keduanya mengalungi diriku
- Sesuatu yang menakutkan akibatnya
- Dengan dua perkara itu seakan akan diriku
- Hewan sembelihan berupa unta
- Kuturuti bujuk rayu masa muda
- Dalam bersyair dan memuja
- Tak ada yang kudapatkan
- kecuali dosa dan penyesalan
- Alangkah ruginya jiwa
- Dalam perdagangan nya
- Tak pernah beli agama dengan dunia
- Dan pernah menawarnya
- Barangsiapa menjual akhirat
- Dengan dunia kebahagian sesaat
- Maka,nyata baginya kerugian
- Dalam jual beli dan akad pesan
- Jika dosa kulakukan
- Janjiku pada Nabi tidaklah terputuskan
- Danjuga tali hubungan
- Takkan terputuskan
- Sesungguhnya kupunya jaminan
- Namaku Muhammad sesuai dengan Nabi
- Nabi lebih sempurnanya makhluk ciptaan
- Dalam menepati janji
- Maha suci Allah Ta`alaa
- Nabi taktolak pengharap syafaatnya
- Atau tetangga tak kembali darinya
- Tanpa dihormat dan dimulia
- Sejak kuserahkan segala pikiran
- Untuk memberikan aneka pujian
- Maka untuk keselamatanku Nabi kudapatkan
- Sebaik baik pemberi jaminan
- Pemberian Nabi tak luputkan
- Setiap tangan yang membutuhkan
- Sesengguhnya hujan akan menghidupi
- Bunga bunga di bukit tinggi
- Aku tidaklah mengharapkan
- Dunia yang penuh kenikmatan
- Seperti yang Zuhair petik dengan tangannya
- Atas raja Harom yang ia puja
BAGIAB KESEPULUH
Bermunujat dan meminta hajat
- Wahai makhluk termulia
- Tiada orang tempat perlindungan harta
- Selain engkau Baginda
- Kala huru hara kiamat melanda semua manusia
- Wahai Rasul Allah Ta`ala
- Keagunganmu tiada sempit karena
- Tatkala dzat yang mulia
- Bersifat dengan nama Dzat Penyiksa
- Diantara kemurahanmu
- Adalah dunia dan akhirat baqa
- Dan diantara ilmumu
- Adalah ilmu Lauh Mahfudh dan Pena
- Wahai jiwa janganlah putus asa
- Karena dosa besar yang telah dilakukan
- Dalam ampunan Allah Ta`ala
- Dosa besar seperti kecil dan ringan
- Semua rahmat Allah Rabbi
- Ketika dibagi bagi
- Datang dalam pembagian
- Sesuai dengan nilai kedurhakaan
- Ya Allah jadikanlah harapan ku
- Tak berbeda dengan apa yang ada disisimu
- Dan jadikanlah keyakinanmu
- Tiada putus putus kepada Mu
- Ya Allah kasihanilah hamba Mu ini
- Dalam dunia dan akhirat nanti
- Sesungguhnya ia punya kesebaran
- Jika bencana menimpa lari tak tahan
- Ya Allah curahkan awan ShalawatMu
- Abadi tak terbatas
- Kepada junjungan Nabi-Mu
- Bagai hujan mengalir deras
- Selagi angin timur masih mendorongkan
- Dahan – dahan pohon Ban
- Dan selagi pengembala unta
- Senangkan unta dengan suara merdu
- Kemudian Ridha Allah
- Semoga tetap tercurah ruah
- Untuk Abu Bakar,Umar,`Ali dan Ustman
- Shahabat –shahabat yang memiliki keutamaan
- Juga keluarga dan Shahabatnya
- Kemudian para Tabi`in dan pengikutnya
- Mereka ahli taqwa dan kesucian
- Bersifat penyantun dan dermawan
- Ya Allah dengan berkah Nbi Mustafa
- Sampaikan kami kepada segala cita
- Dan ampunlah segal dusa kami ynag terlewat masa
- Wahai dzat ynag luas kemurahan-Nya
- Ampunilah wahai Tuhan beta
- Dosa –dosa muslim semua
- Berkat Qur-an yang mereka baca
- Di Masjidil Haram dan Aqsha
- Dengan keagungan Nabi
- Yang tinggal di tanah suci
- Nama ny a menjadi sumpah
- Paling agungnya sumpah
- Inilah Burdah Al –Mukhtar Sang Nabi
- Telah sampai pada penghabisan
- Allah pemilik segala puji
- Dari permulaan samoai penghabisan
- Bait- bait Qashidah Burdah
- Sebanyak seratus enam puluh buah
- Berkat Burdah lapangkan segala duka cita
- Wahai Dzat Yang Maha Luas Kemurahan-Nya
0 komentar:
Posting Komentar
komentar anda?