Iman diambil dari dasar kata
Secara etimologi iman diartikan dengan percaya.Sedangkan secara terminologi pengertian iman adalah:Meyakini dari lubuk hati yg dalam bahwa tiada yg berhak dijadikan tuhan & disembah selain ALLAH..juga meyakini bahwa Nabi MUHAMMAD sebagai akhirdari segala nabi2 & rasul.dan juga meyakini segala hal2 yang ghaib.ALLAH adalah satu zat yang mesti ada & yg berhak untuk disembah.Adanya zat ALLAH itu bukan ciptaan dari zat yg lain.
Penjelasan.
pengertian mesti Ada adalah : ALLAH tdak boleh tiada.kenapa tidak boleh?karena bila ALLAH tidak ada,pasti tidak akan pernah kita dapati langit,bumi,manusia,binatang,dll.Tapi pada kenyataannya semua itu ada,berarti ini pertanda adanya ALLAH,karena semesta tidak mungkin ada dengan sendirinya bila tidak ada yg menciptakannya.
Kenapa zat ALLAH itu mesti satu (esa/wahid)?.Ini dikarenakan oleh beberapa alasan:
1. bila ALLAH itu dua maka satu pertanda ALLAH/TUHAN itu lemah,karena masing2 TUHAN butuh teman untuk menciptakan sesuatu.Sikap butuh kepada yang lain adalah satu kekurangan.Kekurangan itu tidak boleh ada pd zat pencipta.kekurangan itu hanya dimiliki oleh makhluk.
2. Bila adanya dua tuhan,maka pada saat tuhan A(Cuma contoh)ingin menciptakan sesuatu yang dikehendakinya,maka akan terjadi dua kemungkinan pd tuhan B.yaitu:
1. menyetujui keinginan tuhan A.Jika ia menyetujui keinginan Tuhan A, Berarti sesuatu yg telah diciptakan oleh tuhan A tidak bisa diciptakan lagi oleh tuhan B.Hal ini menyebabkan ada sebahagian kekuasaan Tuhan B untuk menciptakan sesuatu tidak lagi berfungsi .Padahal yang namanya tuhan bisa mempergunakan kekuasaannya kapan2 yg yg di kehendaki.karena tuhan itu maha penguasa.Dan akhirnya keberadaan tuhan B sia2 belaka,karena tidak adanya tuhan B pun,toh tuhan A mampu menciptakan sesuatu.Begitu pula sebaliknya.hal serupa juga berlaku pada tuhan A bila tuhan B ingin menciptakan sesuatu dan tuhan A menyetujuinya.Berdasarkan uraian di atas maka akal yg sehat pasti berkata: bila tuhan itu satu maka pasti tidak ada tuhan yang sia2.
Kemungkinan kedua:Tuhan B tidak menyetujui keinginan tuhan A untuk menciptakan sesuatu.Secara logika,imbas dari ketidaksetujuan tuhan B,maka bila tuhan A telah menciptakan sesuatu,pastilah tuhan B akan merusaknya.karena tuhan B tidak menghendaki tuhan A menciptakan itu.Lagi pula dua tuhan tersebut mempunyai kewenangan & kekuasaan yg sama.Jika hal seperti ini terus terjadi,maka keduanya tidak berfungsi sebagai pencipta/tuhan.Dan tentulah tidak akan kita jumpai sesuatupun hasil ciptaan keduanya.karena ciptaan dari salah satu keduanya selalu dihancurkan oleh tuhan lain.Dalam hal ini akal yg sehat pasti bertanya :untuk apa ada tuhan jika tidak ada yg bisa diciptakan??
Nah..Bila dua tuhan saja tidak mungkin,maka 3,4 dan seterusnya lebih tidak mungkin.
ALLAH adalah zat yg maha suci (bersih) dari sifat2 yg bisa mengotori keagungannya.Keagungan & kesucian hanya didapati pada ALLAH yg satu.
SIFAT-SIFAT ALLAH
Setiap zat mempunyai sifat.ALLAH merupakan zat,maka ALLAH mempunyai sifat.sifat.sifat ALLAH cukup banyak,dari kesemuanya sifat ALLAH itu yg wajib diketahui oleh setiap muslim hanya 20 sifat.kenapa hanya 20 sifat?karena :
• 20 sifat ini pengertiannya sudah mewakili sifat2 yg lain.
• Nama2 dari 20 sifat ini terdapat pd makhluk,sementara pengertiannya sangat berbeda sekali,untuk menghindari salah tafsir (arti sifat yg ada pada makhluk dgn sifat yg ada pd ALLAH) maka dipilihlah 20 sifat ini.
Dalam urain sifat 20 terdapat beberapa istilah,yg berfungsi untuk memperjelas pengertian dari masing2 sifat.
Yaitu:
1. WAJIB AQLI.
2. MUSTAHIL
3. HARUS/JAIZ.
Pengertian Wajib AQLI :sesuatu yg mesti ada/terjadi. menurut akal yg sehat.contoh:Manusia wajib mati.artinya:Menurut akal sehat kematian itu mesti ada,tdk boleh ada manusia yg hidupnya kekal selama2-a.
Pengertian Mustahil :Sesuatu yg tdk boleh ada/tidak mgkin terjadi. menurut kajian akal yang sehat.contoh:Mustahil bumi diatas.artinya:tidak boleh ada/tidak mungkin terjadi bumi diatas.
Pengertian HARUS/JAIZ. :sesuatu yg boleh ada&boleh tiada.contoh:Manusia Harus/Jaiz kaya.artinya:kaya/tidak boleh saja terjadi pd manusia ini.
Sifat yg ada pd ALLAH terbagi kepada 3,yaitu:Wajib.Mustahil.dan Harus/Jaiz.
Masing2 terbagi kepada:
• Sifat yang Wajib Aqli 20.
• Sifat yang Mustahil 20
• Sifat yang Harus 1.
Jumlah kesemuanya 41.
SIFAT2 YG WAJIB.
Sifat yang wajib bagi Allah ada dua puluh.
1.Wujud(…….)
- wujud adalah satu hal yang ada pada satu zat selama zat itu masih ada.Adanya hal ini tidak disebabkan oleh sesuatu yang lain.
Adapun yang wajib(Wajib dlm artian dosa bila tdk diketahui,bukan Wajib Aqli.) diketahui oleh setiap mukallaf(orng dewasa) adalah wujud Allah itu WAJIB :akal kita tdk mau menerima bila dikatakan ALLAH tiada.adanya ALLAH pasti.dan seandainya Allah membuka penghalang dari pandangan kita, sungguh kita akan melihatnya,adanya ALLAH dibuktikan dgn adanya bumi,langit,manusia,dll.tidak mungkin dalam kajian akal sehat semua itu ada tanpa pencipta.sama halnya tidak mungkin ada rumah tanpa ada tukang.Sesuai dgn Firman ALLAH:(…)
Artinya:ALLAH telah menciptakan langit dan bumi beserta segala sesuatu ada diantara keduanya..
Sifat yang pertama ini disebut dengan sifat Nafsiyah ataupun Hal Nafsiyah
2.Qidam
pengertian Qidam adalah tiada permulaan.jadi pengertian Allah itu qidam adalah wujud Allah itu tidak ada permulaannya
3.Baqa`
pengertiam baqa` adalah tiada penghabisan.Jadi pengertian baqa` pada Allah adalah wujud Allah itu tiada penghabisan,beda halnya dengan makhluk, wujudnya memiliki penghabisan.
4.Mukalafah lil hawadis(berbeda dengan segala yang baharu )
Artinya yaitu Allah ta`ala itu berbeda (tidak sama)dengan segala makhluk baik manusia,jin,malaikat dan makhluk lainnya.maka pada Allah tidak ada sifat sifat makhluk seperti berdiri,duduk,memiliki anggota dan segala sifat lainnya.
5.Qiyam bin nafsih
Secara harfiyah berarti berdiri dengan sendirinya.Adapun pengertiannya berdasarkan istilah adalah:tidak memerlukan kepada zat dan tempat serta pencipta.Jadi pengertian Allah itu bersifat dengan Qiyam bin nafsih yaitu Allah itu tidak memerlukan kepada zat lain,tempat serta pencipta.
6.wahdaniyah
pengertian wahdaniyah adalah esa(satu,tidak banyak ) Allah ta`ala pada zatNya,sifatNya serta perbuatanNya.
Maksud dari esa pada zat yaitu zat Allah itu tidak memilki bagian-bagian serta tidak mungkin ada zat lain yang sama dengan zatNya.
Maksud dari esa pada sifat yaitu Alla ta`ala tidak memilik dua sifat yang sama pada nama dan pengertiannya misalnya dua qudrah,dua ilmu dan sebagainya serta tidak ada zat lain yang memiliki sifat yang sama dengan sifat Allah ta`ala .
Maksud esa pada perbutan (af`al) adalah tidak ada perbuatan bagi semua makhluk,karena semua perbuatan makhluk Allahlah yang menciptakannya.
Kelima sifat yang terkhir ini(mulai no.2-6) disebut dengan sifat salbiyah maksudnya yaitu sifat sifat yang mengandung makna tiada,seperti Qidam;tiada permulaan pada Allah,baqa`;tiada akhir bagi Allah,mukhalafah lil hawadis;tiada persamaan dengna segala makhluk,qiyam bin nafsih;tiada berhajat kepada zat yang lain dan tempat serta tidak berhajat kepada pencipta,wahdaniyah; tiada berbilang Allah ta`ala pada zatNya,sifatNya,dan perbuatanNya.
7.Qudrah (maha kuasa)
Pengertian Qudrah adalah satu sifat yang menimbulkan bekasan pada sesuatu yang mungkin.Bekasan itu baik berupa adanya sesuatu tersebut ataupun tiadanya.maka sesuatu yang belum ada akan menjadi ada dengan qudrah dan sesuatu yang telah ada akan binasa juga dengan qudrah.maksudnya dengan adanya sifat qudrah Allah akan menciptakan segala sesuatu yang mungkin yang belum tercipta dan Allah meniadakan sesuatu yang telah ada juga dengan qudrah.
8.iradah(maha berkehendak)
Pengertian Iradah adalah satu sifat yang menentukan salah satu kemungkinan yang mungkin terjadi pada makhluk.misalnya seorang anak sebelum dilahirkan kemungkinan saja ia memiliki postur badan yang kurus atau gemuk,memiliki kulit yang putih atau hitam,nah iradahlah ynag akan menentukan apakah ia berwarna putih atau hitam.Sedangkan yang menciptakan ia putih ataupun hitam adalah qudrah.
9.Ilmu(maha mengetahui)
Ilmu adalah satu sifat yang qadim ynag ada pada Allah,dengan ilmu,Allah mengetahui segala sesuatu tanpa tersembunyi sedikitpun.Allah mengetahui segala yang wajib,yang mustahil dan segala yang harus.Jadi Allah mengetahui bawa ia wajib bersifat dengan qudrah misalnya,Allah juga mengetahui bahwa ia mustahil bersifat dengan lemah dan segala sifat kekurangan lainnya.Allah juga mengetahui apa yang ada dalam perut bumi dan dalam lautan.Allah juga mengetahui apa yang ada dalam hati dan pikiran manusia.Allah juga mengetahui apa yang telah terjadi,apa yang sedang terjadi dan apa yang akan terjadi.Jasdi ilmu Allah ta`ala tidak memiliki batas
10.Hayah(hidup)
hayah adalah satu sifat yang dengan adanya sifat tersebut pada satu zat maka zat tersebut akan sah bersifat dengan ilmu, sama` (mendengar) dan bashar (melihat) dan belum tentu bila satu zat telah memilki sifat hayah (hidup) maka ia akan bersifat dengan ilmu,sama` dan bashar.karena boleh saja satu zat yang hidup tetapi tidak bisa mendengar dan melihat.
11.sama`(maha mendengar)
Yaitu satu sifat yang mana dengannya terbukalah pendengaran Allah terhadap segala sesuatu yang maujud.Maka Allah mendengar segala bunyi sesuatu sampai kepada bunyi yang paling halus sekalipun,selain itu Allah juga mendengar zat sesuatu(bukan bunyinya).Jadi Allah ta`ala selain mendenagr bunyi manusia juga mendengar tubuh manusia.Tentang bagaimana Allah mendengar zat sesuatu merupakan sesuatu yang tidak kita ketahui caranya.
12.Bashar(maha melihat)
yaitu satu sifat dengan sifat tersebut terbukalah penglihatan Allah ta`ala terhadap sesuatu yang maujud.Maka Allah melihat segala sesuatu sampai sekecil apapun.Selain melihat zat sesuatu Allah juga melihat suara sesuatu walaupun kita tidak mengetahui bagaimana caranya Allah melihat suara .Penglihatan Allah tiada batasnya,beda halnya dengan penglihtan makhluk yang sanagt terbatas.
13.Kalam(berkata-kata)
yaitu satu sifat yang qadim yang ada pada Allah dan tidak memiliki huruf dan suara,tidak terdahulu dan tidak pula tertakkhir.
Tujuh sifat yang terakhir(no.7-13)disebut dengan Sifat Ma`ani,
14.kaunuhu Qaadiran(keadaan Allah yang maha kuasa)
yaitu satu sifat yang ada pada zat Allah,dia bukan maujud dan bukan pula ma`dum(tetapi hal) dan ia merupakan satu sifat yang lazim dari qudrah.Maksudnya pada saat satu zat telah memiliki sifat qudrah(kuasa) maka otomatis akan dikatakan keadaan zat tersebut adalah yang kuasa (kaunuhu qaadiran).jadi qudrah merupakan sebab bagi kaunuhu qaadiran.
15.Kaunuhu Muridan(keadaan Allah ta`ala yang maha berkehendak)
yaitu satu sifat yang ada pada zat Allah ta`ala,dia bukan maujud dan bukan pula ma`dum (tetapi merupakan hal)dan dia merupakan yang lazim daripada iradah. pada saat pada satu zat telah bersifat dengan iradah (maha berkehendak)maka keadaan zat tersebut akan menjadi yang maha berkehendak (kaunuhu muridan ),sama perbandingannya dengan qudrah dan kaunuhu qaadiran.
16.kaunuhu `aliman (keadaan Allah yang maha mengetahui)
yaitu satu sifat yang ada pada zat Allah ta`ala,dia bukan maujud dan bukan pula ma`dum (tetapi merupakan hal)dan dia merupakan yang lazim daripada ilmu. pada saat pada satu zat telah bersifat dengan ilmu(maha mengetahui)maka keadaan zat tersebut akan menjadi yang maha mengetahui (kaunuhu aliman ),sama perbandingannya dengan qudrah dan kaunuhu qaadiran
17.kaunuhu hayyan (keadaan Allah yang hidup)
yaitu satu sifat yang ada pada zat Allah ta`ala,dia bukan maujud dan bukan pula ma`dum (tetapi merupakan hal)dan dia merupakan yang lazim daripada hayyun. pada saat pada satu zat telah bersifat dengan hayyun (hidup)maka keadaan zat tersebut akan menjadi yang hidup (kaunuhu hayyan ),sama perbandingannya dengan qudrah dan kaunuhu qaadiran
18.kaunuhu sami`an(keadaan Allah yang maha mendengar)
yaitu satu sifat yang ada pada zat Allah ta`ala,dia bukan maujud dan bukan pula ma`dum (tetapi merupakan hal)dan dia merupakan yang lazim daripada sama`. pada saat pada satu zat telah bersifat dengan sama` (maha mendengar)maka keadaan zat tersebut akan menjadi yang maha mendengar (kaunuhu sami`an),sama perbandingannya dengan qudrah dan kaunuhu qaadiran .
19.kaunuhu bashiiran (keadaan Allah yang maha melihat)
yaitu satu sifat yang ada pada zat Allah ta`ala,dia bukan maujud dan bukan pula ma`dum (tetapi merupakan hal)dan dia merupakan yang lazim daripada bashar. pada saat pada satu zat telah bersifat dengan bashar(maha melihat)maka keadaan zat tersebut akan menjadi yang maha melihat (kaunuhu bashiran ),sama perbandingannya dengan qudrah dan kaunuhu qaadiran
20.kaunuhu mutakalliman (keadaan Allah yang berkata-kata)
yaitu satu sifat yang ada pada zat Allah ta`ala,dia bukan maujud dan bukan pula ma`dum (tetapi merupakan hal)dan dia merupakan yang lazim daripada kalam. pada saat pada satu zat telah bersifat dengan kalam (berkata kata)maka keadaan zat tersebut akan menjadi yang berkata-kata (kaunuhu mutakalliman),sama perbandingannya dengan qudrah dan kaunuhu qaadiran
Tujuh sifat yang terkhir ini dinamakan sifat ma`nawiyah.Pengertian sifat ma`nawiyah adalah satu hal yang ada pada zat dan merupakan sesuatu yang lazim(tidak terlepas ) dari sifat ma`ani.maka qudrah lazim dengan kaunuhu qadiran,iradah lazim denagn kaunuhu muridan hingga seterusnya.
Dalil dalil dalilnya
Kesemua sifat yang wajib bagi Allah itu memliki dalilnya masing-masing baik berupa penalaran secara rasiaonal (dalil `aqly)ataupun dalil yang dinamakan dengan dalil naqly yaitu dalil yang berasal dari ayat ayat alqur an.
1.Dalil wujud
dalil `aqli yang menunjuki bahwa Allah itu wujud adalah hudust alam(terjadinya alam),arti hudus adalah adanya alam ini didahului oleh tiada.terjadi alam ini menjadi bukti kepada adanya tuhan karena tidak mungkin alam ini akan terjadi dengan sendirinya tanpa ada yang menciptakannya.Hal tersebut dikarenakan sebelum wujud alam ini ada dua kemungkinan yang memiliki tingkatan yang sama yaitu wujud alam dan tetap tidak wujud alam ini.maka bila alam ini wujud dengan sendirinya maka telah terjadi penguatan kepada salah satu dari dua kemungkinan yang sama(wujud alam dan tidak wujud alam ini) tanpa ada yang menguatkannya.ini merupakan suatu hal yang mustahil dan tak masuk akal.maka pada saat alam ini telah ada pasti ada satu zat yang menciptakannya.Zat tersebut tak lain adalah tuhan yang maha kuasa yang bernama Allah.dari dalil ini kita hanya mengetahui adanya tuhan dan kita belum dapat mengetahui bahwa tuhan yang maha kuasa itu bernama Allah.Kita dapat mengetahui bahwa tuhan yang maha kuasa itu bernama Allah melalui perantaraan para nabi – nabi yang telah menjelaskan kepada kita ummat manusia bahwa Zat yang maha kuasa yang telah menciptakan alam ini bernama Allah.
Adapun dalil Naqli yang men jelaskan bahwa Allah itu wujud adalah firman Allah dalam Al qur-an
الله اًلذِى خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَاْلارْضَ
وَمَا بَيْنَهُمَا
Artinya :Allahlah yang tealh menciptakan langit dan bumi besrta isi keduanya.
2.dalil qidam
Dalil yang menunjukkan bahwa Allah ta`ala itu bersifat dengan Qidam(wujudnya tiada permulaan) adalah seandainya Allah tidak qidam berarti Dia hadis(sesuatu yang wujudnya didahului oleh tiada).Setiap sesuatu yang pada awalnya tiada kemudian ada,pasti ia memerlukan kepada pencipta.Pada dalil wujud telah diterangkan bahwa tuhan yang menciptakan alam ini bernama Allah.Bila Allah memerlukan kepada yang lain yang menciptaNya maka pencipta Allah tersebut juga sama dengan Allah yaitu memerlukan kepada zat yang menciptakan,maka pencipta Allah itu juga demikian juga halnya yaitu memerlukan kepada pencipta,maka demikianlah seterusnya tanpa berpenghabisan.dalam hal ini ada dua kemungkinan.pertama adakalanya zat yang menciptakan pencipta yang terakhir ini adalah zat yang pertama sekali,hal ini di namakan dengan duur.yang kedua adakala nya yang menciftakan penciftakan yang tr\erakhir ini adalah zatnyang lain haungga tiada berpenghabisan hal ini di istilahkan dengan tasalsul.terjadi duur dan tasalsul merupakan hal yang mustahil pada aqal.sesuatu yang berakibat kepada yang mustahil maka di juga mustahil.Allah bila tidak bersifat dengan qidam akan mengakibatkan terjadinya duur atau tasalsul,oleh karna duur dan tasalsul mustahil maka Allah tidak bersipat dengan qidam juga merupakan hal yang mustahil.sehingga nyatalah bahwa Allah itu mesti bersifat dengan qidam
Adapun dalil Naqli yang men jelaskan bahwa Allah itu Qidam adalah firman Allah dalam Al qur-an
هو ألاول والأخر
3 . Dalil Baqa`
Dalil yang menunjukan bahwa Allah bersifat dengan baqa`(wujudnya tiada berpenghabisan) ialah jikalau Allah itu tidak bersifat dengan baqa` maka wujud Allah itu bukan merupakan hal yang wajib karna boleh saja pada satu saat Allah itu akan tiada maka bila wujud Allah bukan hal yang wajib maka Allah termasuk dalam katagori hadistI ( adanya sesudah tiada) maka akan berakibatkan kepada duur dan tasalsul maka nyatalah bahwa Allah itu bersifat dengan baqa`.
Adapun dalil Naqli yang men jelaskan bahwa Allah itu bersifat denagn baqa` adalah firman Allah dalam Al qur-an
ويبقى وجه ربك ذوالجلال والاكرام
4.Dalil mukhalafatufu lil hawadist(berbeda dengan segala yang baharu)
Dalil yang menunjuki bahwa Allah itu wajib bersifat dengan mukhalafatuhu lilhawadist adalah jikalau pada Allah ada hal yang sama dengan makhluk sedangkan makhluk dan segala sifatnya adalah baharu maka Allah juga baharu (hadist) maka bila Allah baharu kan mengakibatkan duur atau pun tasalsul yang mana kedua-duanya merupakan hal yang mustahil maka nyatalah Allah wajib bersifat dengan mukhalafah lilhawadist.
Adapun dalil Naqli yang men jelaskan bahwa Allah itu bersifat dengan mukhalafatuh lil hawadist adalah firman Allah dalam Al qur-an
ليس كمثله شيء
5,Dalil Qiamuhu binafsihi (tidak memerlukan kepada zat dan tempat seta kepada pencifta)
Bila Allah tidak bersifat dengan qiam binafsih maka Allah memerlukan kepada zat,tempat dan kepada pencifta .bla Allah memerlukan kepada zat sebagai tempat berdirinya Allah maka Allah merupakan sifat karna yang berdiri pada zat adalah sifat sebagaimana warna putih yang ada pada sebuah benda,sedangkan Allahuta`la tidak mungkin merupakan sifat karna Allah memiliki bermacam-macam sifat sedang kan sifat tidak mungkin berdiri pada sifat yang lain maka nyatalah bahwa Allah itu bukan sifat. Bila Allah memerlukan kepada tempat maka harus ada zat yang menciptakan tempat tersebut,maka Allah pada demikian berhajat pada pencipta tempat tersebut,demikian juga pencipta tempat tersebut berhajat kepada pencipta yang lain sehingga mengakibatkan dur dan tasalsul sebagaimana penjelasam yang telah lalu.jadi bila Allah tidak bersifat dengan kiamuhu binafsih maka mengakibatkan timbul hal yang mustahil sehingga nyatalah Allah wajib bersifat kiamuhu binafsih
Adapun dalil Naqli yang men jelaskan bahwa Allah itu Dalil Qiamuhu binafsihi adalah firman Allah dalam Al qur-an
ان الله لغني عن العالمين
6. Dalil wahdanih:
Dalil yang menerangkan bahwa Allah itu bersifat wahdaniah adalah adanya alam ini karena jikalau ada tuhan yang lain selain Allah maka alam ini tak akan terwujud disebabkan bila ada zat lain yang memiliki sifat ketuhanan seperti Allah maka adakalanya keduanya sepakat untuk menciptakan ataupun meniadakannya,bila keduany sepakat untuk menciptakan alam maka adakala keduanya sepakat untuk menciptakan alam secara bersamaan ataupun keduanya mambagi tugas dalam menciptakan alam,keduanya merupakan suatu hal yang mustahil karena bila alam ini wujud dari perbuatan keduanya maka berakibat terjadinya satu ciptaan dari dua pencipta,ini merupakan hal yang mustahil,begitu juga apabila keduanya membagi tugas dalam menciptakan alam maka menunjuki keduanya tak mampu menciptakan alam yang telah diciptakan oleh pencipta yang lain,adapun apabila keduanya tak sepakat dalam penciptaan alam yang satu menginginkan supaya alam tersebut diciptakan sedangkan yang satunya lagi menginginkan supaya alam ini tidak diciptakan.pada ketika maksud salah satu dari keduanya telah tercapai maka tuhan yang tidak tercapai maksudnya adalah lemah.sedangkan keduanya memiliki sifat ketuhanan yang sama,maka bila salah satunya lemah berarti tuhan yang lain juga lemah.lemah tuhan merupakan satu hal yang mustahil.maka nyatalah bahwa Allah wajib bersifat dengan wahdaniah karena tidak bersifat dengan waqhdaniah mengakibatkan kepada hal yang mustahil.
Adapun dalil Naqli yang men jelaskan bahwa Allah itu wahdaniah adalah firman Allah dalam Al qur-an
قل هو الله احد
7.Dalil kudrah,iradah,ilmu,hayah
Dalil yang menunjuki bahwa Allah wajib bersifat dengan ke empat sifat tersebut adalah adanya alam ini karena bila salah satu dari empat sifat tersebut tidak ada pada Allah maka tak mungkin Allah bisa menciptakan alam ini disebabkan bila Ia tidak memiliki kudrah maka Dia tidak akan kuasa menciptakan alam ini.demikian juga bila tidak memiliki iradah dan ilmu,tidak mungkin menciptakan sesutu tanpa kehendak dan sepengetahuannya.begitu pada hayah.tak mungkin tercipta alam ini bila Allah tidak hidup.
Adapun dalil Naqli yang men jelaskan bahwa Allah itu bersifat dengan qudrah adalah firman Allah dalam Al qur-an
ان الله على كل شيء قدير
Dalil iradah
فعال لما يريد
Dalil ilmu
والله بكل شيء عليم
8.Dalil samak dan basar dan kalam:
Bila Allah tidak bersifat ketiga sifat tersebut maka memiliki kekurangan.sifat kekurangan pada Allah merupakan hal yang mustahil karena akan mengakibatkan Allah memerlukan zat lain untuk menyempurnakan kekurangan tersebut.
Adapun dalil Naqli yang men jelaskan bahwa Allah itu bersifat dengan sama` adalah firman Allah dalam Al qur-an
والله سميع عليم
Dalil naqli bashar adalah
والله بصير بما تعملون
Dalil naqli kalam adalah
وكلم الله موسى تكليما
Dalil sifat maknawiyah sama dengan dalil sifat ma`ani.
Adapum sifat sifat yang musyahil pada Allah adalah lawan lawan dari dua puluh sifat yang wajib pada Allah ta`ala.
0 komentar:
Posting Komentar
komentar anda?