Kamis, 17 Maret 2011

Intan yang Terus Memancarkan Cahaya




Masjid Kristal akan kembali mengambil peran-peran masjid seperti pada masa Rasulullah.


Dinding kokohnya dilapisi kaca. Bening, jernih, bagaikan berlian, memancarkan cahaya nan indah.

Empat buah kubah berukuran besar yang berbentuk payung terbuka begitu cantik menghisi masjid ini. Menara yang berbentuk payung tertutup berdiri kokoh mengelilingi masjid. Payung ini memberi simbol perlindungan dan keselamatan.

Desain masjid berarsitektur Cina dipadukan dengan arsitektur Islam. Sungguh mengagumkan, gaya yang unik menarik jutawan wisatawan untuk menziarahi masjid megah ini.

Ya, melancong ke kawasan Taman Warisan Islam di Pulau Wan Man, Terengganu, Malaysia, belum afdhal rasanya bila tidak mengunjungi Masjid Kristal. Masjid yang dibangun pada tahun 2006 itu memiliki pesona yang begitu indah.

Pembangunan masjid yang resmi dibuka pada tanggal 8 Februari 2008 oleh Sultan Mizan Zainal Abidin ini menghabiskan biaya 250 juta RM (Rp 750.000.000.000,00). Dengan biaya yang begitu spektakuler itu, tak mengherankan bila masjid ini menjadi masjid termahal di Malaysia.

Perdana Menteri Datuk Seri Dr. Ahmad Zahid Hamidi meminta masyarakat untuk tidak menjadi sinis tentang arsitektur masjid tersebut (selama ini ada semacam persepsi negatif terhadap pengaruh Cina di Malaysia), tapi harus lebih fokus pada ajaran Islam-nya.

Masjid ini berdiri di atas lahan seluas 2.146 meter persegi, dan mampu menampung 700.000 jama’ah.

Fasilitas masjid pun sangat mendukung. Terdapat akses WiFi dan hotspot area yang diperuntukkan bagi pengunjung untuk mengakses internet. Tentunya untuk kepentingan syiar Islam.

Bagi wisatawan yang ingin mengelilingi masjid dan melihat-lihat kawasannya, terdapat beberapa jenis kendaraan agar tak lelah berjalan. Di antaranya trem, buggy (mobil golf), dan sepeda.

Uniknya, di dalam area taman, terdapat miniatur-miniatur masjid terindah di dunia. Di antaranya Masjid Al-Haram, Makkah, Masjid Nabawi, Madinah, Masjidil Aqsha, Palestina, Masjid Kudus, Indonesia. Selain itu, juga terdapat sebuah museum yang kerap mempertunjukkan slide show dan film tentang sejarah masing-masing masjid.

Pengajian dan diskusi pun begitu semarak. Sungguh mengagumkan. Meski baru dua tahun berdiri, masjid ini hampir-hampir sempurna memainkan perananannya sebagai tempat bersemainya peradaban Islam. Bukan sebagai tempat ibadah semata.

Pada zaman Rasulullah, masjid memang tidak hanya memiliki peran sebagai pusat peribadahan, melainkan juga sebagai pusat peradaban. Ini dimungkinkan, karena berbagai persoalan bisa dibicarakan di masjid. Berbagai kegiatan yang berkaitan dengan pembelajaran dan kemajuan Islam juga bisa dilakukan di tempat nan mulia itu.

Masjid juga memiliki peran sebagai tempat pendidikan Islam dan majelis peradilan. Para sahabat banyak menyerap ilmu dari Nabi Muhammad SAW saat berada di masjid. Begitu pun ketika ada seseorang yang melanggar hukum, ia akan menghadapi majelis peradilan di masjid. Selain itu, dahulu, masjid juga berfungsi sebagai tempat menyelesaikan masalah-masalah yang lain.

Kini, Masjid Kristal akan kembali mengambil peran-peran itu. Bagaikan intan yang terus memancarkan cahayanya.
sumber:http://www.majalah-alkisah.com/index.php/home/584-intan-yang-terus-memancarkan-cahaya


Share/Bookmark

Artikel yang berkaitan



0 komentar:

Posting Komentar

komentar anda?