Kamis, 25 Maret 2010

Tips agar khusyu` dalam shalat

Khusyu` dalam shalat bukanlah merupakan salah satu syarat untuk sah shalat,tetapi walaupun demikian khusyu` tersebut merupakan hal yang wajib dalam setiap rukun shalat. Untuk mampu shalat dengan khusyu` bukanlah yang mudah karena musuh manusia yaitu syaitan laknatillah akan berusaha semampu mungkin untuk menanamkan waswa dalam hati manusia supaya shalatnya tidak khusyuk. Syaitan sangat takut bila manusia dapat shalat dengan khusyuk kerena Allah memberikan balasan ynag besar kepada orang yang shalatnya khusyuk, dan Allah akan mengampuni semua dosa-dosa manusia bila shalatnya khusyuk. Inilah yang sngat ditakuti syaitan karena itu ia akan berupaya semampu mungkin untuk menghilangkan kekhusyukan seseoarang dalam shalat.
Dalam hal ini para ulama telah berusaha memberikan beberapa tips supaya shalat kita khusyuk. Diantara para ulama yang telah menerangkan hal tersebut adalah Imam Ghazali dalam kitabnya Biyatul Hidayah yang kemudian disyarah oleh seorang ulama Indonesia, Syekh Nawawy Al Bantany dengan nama Muraqil Ubudiyah. Berikut ini beberapa kiat yang bisa kita terapkan supaya shalat kita khusyuk sebagaimana tersebut dalam kitab Muraqy tersebut.
Setelah berwudhuk dengan sempurna kemudian berdiri dengan menundukkan kepala dan membaca surat An Nas dengan harapan dengan barakah surat ini kita supaya terpelihara dari Syaitan waswas syaitan. Kemudian hadirkan hati kita kepda shalat dan kosongkan hati dari suara hati, dan pikirkan siapa yang kita hadap dalam shalat, bagaimana kita bermunajah denganNya dan dengan apa kita bermunajah denganNya. Dan merasalah malu kita menghadap Allah dengan hati yang lalai dan penuh dengan waswas dunia dan syhwat. Camkan dalam hati kita bahwa Allah taala mengetahui isi dan suara hati kita maka berdirilah dihadapanNya bagaikan kita berdiri dihadapan seorang raja. Pandanglah hatimu, ingatlah bahwa Allah ta`alaa hanya menerima shalatmu menurut kadar khusu`mu(hadir hati),tetap anggotamu(khudhu`), tawaqhu`mu(merendahkan diri) dan tadharru`mu(ikhlas).
Shalatlah seoalah olah kita memandang Allah dihadapan kita. Karena bila kita mampu menghadirkan diri kita seolah-olah mampu melihat Allah maka shalat dengan sesempurna mungkin, akan memelihara hati, anggota dan akan memadukan lahir dan batin kita untuk bermunajah dihadapanNya. Bila memang kita tak mampu unutk bersukap demikian maka ingatlah dalam hati, bahwa Allah melihat kita maka kita harus shalat dalam keadaan khusu` juga.
Bila hati kita juga tak mampu untuk khusyuk dalam shalat maka bayangkanlah seoalah olah kamu shalat sedang diperhatikan oleh orang yang sangat kamu hormati, misalnya orang tua kita. Maka pada ketika demikian shalat kita akan sedikit khusyuk, kemudian tujulah pada hatimu, seranglah dia dan katakan: “hai jiwa yang busuk, kamu dakwa dirimu mengenal Allah dan mencintainya, apakah kamu tidak merasa malukepada tuhanmu, kepada penciptamu. Kamu, pada saat membayangkan manusia melihatmu sedang shalat maka kamu shalat dengan khusyuk padahal ia manusia biasa yang tak mampu memberikan mudharat atau manfaat padamu, ia tak mampu menberi pahala dan siksa padamu, dan ia tak mampu mengetahui isi hatimu. Kamu mengetahui bahwa Tuhanmu melihatmu,dan mengetahui isi hatimu walau sekecil apapun, tetapi kamu tidak khusyuk kepadaNya, apakah kamu mengira Dia lebih hina dan lebih lemah dari manusia sehingga kepada manusia kamu khusyuk sedangkan kepadaNya hatimu tidak khusyuk. Alangkah maksiatnya kamudan alangkah bodohnya kamu, kamu telah membinasakan dirimu sendiri karena kamu tunduk dan takut kepada manusia dan kamu tidak tunduk dan takut pada Allah padahal Dialah yang lebih berhak untuk kamu takuti”. Hal ini kita ulang-ulang sampai beberapa kali mudah-mudahan hati kita akan khusyuk dalam shalat. Wabillahi taufiq wal hidayah. Allahummaj`alnaa minal khaasyiin waj`al shalatana shalatam maqbulaa. Amiiin ya Rabbal `Alamin.



Share/Bookmark

Artikel yang berkaitan



0 komentar:

Posting Komentar

komentar anda?