Kaum Wahabi selalu mengaku-ngaku sebagai pelanjut manhaj Salaf, padahal Salaf sama sekali tidak seperti mereka! Dan yang sering digembar-gemborkan kaum Wahabi adalah tuduhan Bid’ah kepada segala macam praktik baru yang belum ada di masa kaum Salaf! Kata Allamah Sayyid al Maliki, mereka adalah:
Di antara orang selundupan yang mengaku-ngaku mengikuti Salafush Shaleh ada yang mengajak orang lain menempuh jalan Salafiyah dengan cara tanpa adab dan bodoh, fanatik buta dan dengan akal-akal dangkal, pemahaman sakit/batil serta jiwa sempit/cupet yang memerangi setiap hal yang baru dan mengingkari segala penemuan yang bermanfa’at dengan klaim bahwa hal itu adalah bid’ah, dan semua yan bid’ah adalah dhalalah (kesesatan), tanpa memilah antara macam-macam bid’ah. Sementara itu rûh Syari’at Islamiyah mengharuskan kita untuk membeda-bedakan antara ragam bid’ah, ada yang hasanah dan ada yang sayyi’ah. Demikianlah yang ditetapkan akal cemerlang dan pandangan yang jeli. (Mafâhim:33)
Benar, apa yang beliau katakan, bahwa kaum Wahabi adalah orang-orang yang pandai mengajak kepada klaim Salafiyah dengan cara kekerasan nan penuh kebodohan. Tepat sekali sifat yang disematkan untuk para penganjur Wahabisme itu, mereka adalah kaum yang fanatik buta dan dengan akal-akal dangkal, pemahaman sakit/batil serta jiwa sempit/cupet!
Mereka tidak mau dan tidak mampu memilah antara bid’ah yag hasanah dan bid’ah yang sayyi’ah. Seperti dijelaskan para ulama Ahlusunnah dan seperti dikatakan oleh Allamah Abuya Al Maliki! Dan –seperti dikatakan beliau -memang untuk memahami harus adanya pemilahan itu dibutuhkan akal cemerlang dan pandangan yang jeli. Tetapi sayangnya, kaum Wahabi; Arab-arab Baduwi seperti tidak memilikinya!
Di antara orang selundupan yang mengaku-ngaku mengikuti Salafush Shaleh ada yang mengajak orang lain menempuh jalan Salafiyah dengan cara tanpa adab dan bodoh, fanatik buta dan dengan akal-akal dangkal, pemahaman sakit/batil serta jiwa sempit/cupet yang memerangi setiap hal yang baru dan mengingkari segala penemuan yang bermanfa’at dengan klaim bahwa hal itu adalah bid’ah, dan semua yan bid’ah adalah dhalalah (kesesatan), tanpa memilah antara macam-macam bid’ah. Sementara itu rûh Syari’at Islamiyah mengharuskan kita untuk membeda-bedakan antara ragam bid’ah, ada yang hasanah dan ada yang sayyi’ah. Demikianlah yang ditetapkan akal cemerlang dan pandangan yang jeli. (Mafâhim:33)
Benar, apa yang beliau katakan, bahwa kaum Wahabi adalah orang-orang yang pandai mengajak kepada klaim Salafiyah dengan cara kekerasan nan penuh kebodohan. Tepat sekali sifat yang disematkan untuk para penganjur Wahabisme itu, mereka adalah kaum yang fanatik buta dan dengan akal-akal dangkal, pemahaman sakit/batil serta jiwa sempit/cupet!
Mereka tidak mau dan tidak mampu memilah antara bid’ah yag hasanah dan bid’ah yang sayyi’ah. Seperti dijelaskan para ulama Ahlusunnah dan seperti dikatakan oleh Allamah Abuya Al Maliki! Dan –seperti dikatakan beliau -memang untuk memahami harus adanya pemilahan itu dibutuhkan akal cemerlang dan pandangan yang jeli. Tetapi sayangnya, kaum Wahabi; Arab-arab Baduwi seperti tidak memilikinya!
ASSALAMUALAIKUM TGK.......PEU HUKOM APABILA TANYOE HANA ISTIQOMAH BAK SABOH MAZHAB...CONTOHJIH :BAK BERWUDHUK TAIKOT IMAM SYAFI'I KEMUDIAN BAK SEMAYANG TA IKOT IMAM HAMBALI......DAN BA KIBAN URENG YANG HANA SETUJU DENGEN BERMAZHAB (TIDAK BERMAZHAB)ATEH JAWABIN TERIMENG GEUNASEH.....!!!
BalasHapusalaikum salam,,,lon lakee meah trep hana lon kalon blog,,
BalasHapusmasalah pindah mazhab nyan na khilaf ulama,,yang kuat jet denga syarat,,bek mita yang mudah mantong, bek terjadi talfiq ,,maksud jih talakukan saboh ibadah yang berdasarkan 2 mazhab yang berbeda,,yang ke dua mazhab tersebut hana ge akui sah ibadah tanyo,,
ureng ynag pegah hana bermazhab nyan sulet,,taci saboh mantong,,ci pegah cara sembahyang yang na dalam al quran dan hadis bek me cukeh ke haba ulama me bacut pih,,pukeh jih sanggup????
teurimeng geunaseh ateh jawaban jih tengkue..........Semoga Allah geu limpahkan pahala keu tengkue,.........Amiiiiin
BalasHapusBismillah
BalasHapusok deh mas, tapi satu hal biar bisa membuka jalan berpikir benar.
coba berani tidak kita saat mau melakukan shalat rawatib dimasjid,kita coba adzan dan qomat dulu,sendirian saja ,tidak perlu ajak2 jama'ah yang lagi dalam masjid.berani tidak berbuat itu?,
pasti mereka semua yang ada didalam masjid itu,bingung melihat kamu berbuat itu. Nah itulah kalau kamu bilang ada bid'ah hasanah. Adzan dan qomat kan hasanah(baik), berani tidak untuk meletakkan adzan dan qomat sebelum shalat rawatib,saya sakin orang pada melihat aneh malah dibilang sesat bila melakukan hal itu. Maka jawabannya, kenapa contoh yang kita coba tadi salah,jawabannya ya karena hal itu tidak pernah diajarkan Rasulullah(yaitu adzan dan qomat sebelum shalat rawatib dalam contoh kita tadi).
kalau tiap orang bebas nambah-nambah ibadah,wah bisa rusak nih agama kita..walaupun yang ditambah itu hal baik, jadi ga murni lagi deh ajaran islam.semoga ya bisa jelas dengan contoh ini.aminn :)
hehee,,,memang kaum salafy (wahaby)tak pernah berhenti mencoba mengbangkitkan syubhat2 yang udah dari dulu ada jawabannya, tapi dasar mata hati mereka buta sebutanya, sehingga tak akan mampu melihat kebenaran walaupun seterang apapun.
BalasHapusmasalah bid`ah hasanah dari dulu para ulama telah menjelaskannya.
kalo kita membahsa masalah bid`ah hasanah ya tentu harus merupakan satu hal yang tidak pernah ada pada masa Nabi SAW, lalu apakah boleh mengadakan sesuatu yang tidak pernah dikerjakan oleh Nabi.
nah kita lihat saja Hadis riwayat Siti Aisyah tentang bid`ah itu sendiri yang artnya:
"barang siapa menciptakan dlm agama kami sesuatu yang bukan darinya maka tertolak''
dalam hadis ini Nabi jelas mengatakan yang sesat adalah menciptakan sesuatu yang tidak ada dasr dari agama, nah menciptakan sesuatu yang ada dasrnya dari agama itu dikatkan bid`ah hasanah.
Imam syafii sangat jelas membagi bid`ah kepada dua, nah apakah saudara berani mengatakan bahwa Imam syafii sudah keterlaluan sehingga membagi bid`ah kepada dua. ???
Imam Syafii hidup hanya lebih kurang 150 tahun setelah Nabi membagi bid`ah. kini datang orang yang hidup ratsuan tahun setelah Nabi mengtakanbid`ah tidak terbagi kepada bid`ah hasanah...
nah, siapa yang lebih kita percaya?? anak kecil sendiri pun akan tau jawabnnya.
assalamualaikum..............tgk yg dirahmati allah......
BalasHapusapabila kita berhajat di bebaskan dari suatu masalah dan apabila masalah tersebut telah terselesaikan maka saya akan membaca surah yasin 41 kali.......yang ingin saya tanyakan adalah :
apakah bacaan yasin yg 41 x tersebut harus khatam dalam satu majelis(satu hari) atau bisa kita cicil misal dalam satu hari kita baca 10 x sampai khatam.....atas jawabnnya saya ucapkan terima kasih...............
bila tidak mengtakan harus dibaca secara beringi-iringan maka boleh sja dibaca secara cicil..
BalasHapussyukron atasa jawabin jih tgk.....
BalasHapusapabila dalam menuntaskan hajat membaca yasin(41 kali)dalam satu majlis.... apakah boleh beristirahat untuk minum.....ato memperbaharui wudhu,pergi ke wc....kemudian di lanjutkan kembali.....tetap dalam satu malam...dan apakah tmpat boleh dipindah2............?
BalasHapusmohon penjelasannya tgk......?
bila kita tidak mengkasadkan harus membaca terus menerus maka tidak mengapa diselang selangi,,,sama seperti pada i`tikaf,,,
BalasHapustgku apa pemahaman bid'ah hasanah yang anda ambil dari imam syafi'i itu sesuai praktek yang dilakukan imam syafi'i? Coba lihat pendapat2 imam syafi'i secara langsung dalam kitab beliau al-umm tentang tahlilan, kirim2 pahala, dll. Syukron
BalasHapusBukannya anda, pemilik blog ini ya yg punya kepemahaman sempit dan otaknya dangkal. Klo anda mau mencela salafy dan wahabi, coba tunjukkan 1 orang dari mereka yang tidak mengikuti apa yang telah tertulis pada Al-qur'an dan hadist shahih dan sikapnya menentang Al-qur'an dan hadist shahih atau terang-terangan menentang yang di ajarkan Rasullullah?
BalasHapusklo anda tidak bisa di buktikan, bagaimana orang2 mukmin bisa percaya dengan anda? Dan secara nyata anda (pemilik blog) inilah yang mendukung sesuatu yang tidak di ajarkan oleh Rasullullah, seperti yang di lakukan, para kyai, ilmu kejawen, orang minta2 pada kuburan dan sejenisnya. Trus, kami umat Islam bagaimana percaya dengan anda? Tentu orang-orang Islam yang otaknya waras pasti akan menjudge anda adalah sesat dan tidak pantas di dengarkan.
Yang saya lucu pada anda, pernah tidak sekali-sekali anda merenung dan berfikir?, "Apakah Allah akan memasukkan saya ke syurga, jika saya menentang Al-qur'an dan hadist? Dan juga membenarkan orang-orang yang memperbuat hal baru tentang agama Islam? Dan memusuhi orang-orang yang menyampaikan kebeneran tentang Al-qur'an dan hadist dengan sungguh-sungguh?"
Nah kalau otak anda tidak tolol alias memang waras dan juga bukan golongan orang munafikin (Seakan-akan mendukung Allah tetapi faktanya berusaha membelokkan ajaran Islam yang lurus, yang telah di ajarkan Nabi Muhammad) tentu anda dapat memahami apa kaidah Islam, tentu anda paham yang saya maksudkan. Terima kasih.
subhanallah akhi, nampaknya pemilik blog telah mendapatkan peringatan yang keras, hehe.
BalasHapusTp saya cuma ingin mmberikan saran 'jika anda wahai tgk memiliki ilmu syar'i, gunakan ilmu anda dgn benar, jwb dgn fakta ilmiyah tgk. jgn asal ceplos ttg salafy wahabi ini itu, hadakallah 'ajilan
sebelumnya saya mohon maaf, karena dalam dua tahun terakhir saya tidak aktif dalam mengurus blog saya ini, ini karena kesibukan saya di tempat lain, kalau memang ada hal yg ingin di diskusikan berkenaan dengan postingan saya dlm bolg ini ada baiknya langsung aja ke fb saya. Linknya ada saya cantumkan di bagian atas blog ini.
BalasHapuskalau saudara meminta beberapa contoh pendapat kaum wahab yg sesat maka jumlahnya sangat banyak, tak terhingga.
saya sebutkan beberapa contoh saja.
mereka memvonis ziarah kubur sebagai amalan syirik danbid`aah, tawasol, membaca al-quran d i kuburan dll.
kalau saudara mau berdiskusi untuk pembuktian nya silahkan pilih beberapa topik diatas.
untuk saudara mun zir, saya melihat anda di tempat yang lain sungguh tak berkutik sama sekali seperti komentar anda di
http://lbm.mudimesra.com/2012/03/dalil-merayakan-maulid.html